JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah akan kembali meluncurkan bantuan kemanusiaan untuk Rakhine State, Myanmar.
Kali ini bantuan yang diluncurkan berupa rumah sakit dan community development.
“Kita sudah punya sekolah itu di Sittwe (Ibu Kota Rakhine State), dan Mangdao. Dan sekarang kita membuat di Rumah Sakit di Mrauk U,” kata Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir, seusai mengikuti rapat terkait bantuan untuk Myanmar di Istana Wapres, Jumat (17/3/2017).
Ia menjelaskan, dipilihnya Mrauk U sebagai lokasi pembangunan rumah sakit karena di wilayah itu banyak terdapat pengungsi atau internal displace person.
Pemerintah berharap, bantuan yang diberikan dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin.
Selain rumah sakit, pemerintah juga berencana membangun pasar.
“Bayangkan ada kombinasi ada sekolah, ada RS dan ada pasar, yang itu adalah menampung kepentingan dasar yang ada di sana, no matter apa agamanya. Itu gambaran umumnya. Kita bergerak dari relief ke rehap, dan comunitty development,” jelas Fachir.
Adapun, pembangunan rumah sakit itu akan menghabiskan dana sekitar 30 miliar.
Presidium Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Sarbini Abdul Murad menjelaskan, anggaran Rp 30 miliar bersumber dari Palang Merah Indonesia sebesar Rp 10 miliar, MER-C Rp 10 miliar dan sisanya dari pihak lain.
“Toal semua Rp 30 miliar itu rumah sakit dan alat kesehatan, tapi kalau rumah sakit saja sekitar Rp 18 miliar,” kata Sarbini.
Rumah sakit tersebut diperkirakan dapat menampung sekitar dua ribu orang. Sementara, untuk tenaga medis akan berasal dari Myanmar.
Sebelum rumah sakit beroperasi, pemerintah akan mengirim tenaga medis asal Indonesia untuk melatih mereka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.