Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fish Force Academy Dibentuk, Penegakan Hukum Diyakini Lebih Garang

Kompas.com - 16/03/2017, 12:20 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jajaran penegak hukum sektor kelautan dan perikanan memperkuat diri. Para penyidik dari Polri, TNI Angkatan Laut, Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta Badan Keamanan Laut bersama-sama mengikuti pendidikan dan pelatihan di International Fish Force Academy Indonesia (IFFAI).

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian, serta unsur TNI, Kejaksaan Agung dan Badan Keamanan Laut, meresmikan pembukaan akademi tersebut di Gedung Mina Bahari III, Kompleks Gedung KKP, Jakarta Pusat, Kamis (16/3/2017).

"Kami berharap dengan dibukanya fish force academy ini menghasilkan suatu terobosan untuk mengatasi permasalahan penegakan hukum di bidang perikanan secara efektif," ujar Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti usai membuka acara.

Susi menyebut bahwa tindak pidana perikanan dan kelautan pada kenyataannya bukan hanya pencurian ikan.

Tindak pidana lain juga sering menyertainya. Misalnya, penyelundupan senjata, penyelundupan manusia, penyelundupan narkoba, hingga penyelundupan satwa langka.

Oleh sebab itu, penyidik pada tindak pidana perikanan dan kelautan harus memperkuat diri dengan pengetahuan serta sinergis satu sama lain.

"Penegak hukum memang membutuhkan suatu kemampuan yang multinasional yang bisa menghadapi kejahatan semacam fisheries crime yang selama dua tahun ini sudah menjadi transnational organize crime," ujar Susi.

Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian menambahkan, selama ini, sudah banyak sekali rapat koordinasi di tingkat elite aparat penegak hukum.

Namun, hal itu belum cukup untuk memperkuat penegakan hukum di laut. Ia pun yakin akademi ini mampu menghasilkan personel yang garang sekaligus efektif dalam melaksanakan tugas-tugasnya.

"Dalam tingkat kebijakan strategis, mungkin sudah banyak sekali rapat, diskusi antarinstansi. Tapi dengan adanya fish force academy, ini memberikan ruang kepada para perwira operasional untuk membentuk team work," ucap Tito.

"Ini yang menjadi luar biasa. Sehingga kita lihat nanti kerja samanya bukan hanya pada strategic level, tapi operational level," ujar dia.

Tito melanjutkan, jika ada gap atau perbedaan tentang sistem hukum atau prosedur operasional standar, semua bisa diselesaikan dengan adanya hubungan personal yang baik antara semua perwira atau petugas operasional di lapangan.

Total, ada 24 personel dari Polri, KKP, TNI AL dan Bakamla yang ikut dalam akademi ini. Pendidikan bersama ini akan digelar di Jakarta Centre for Law Enforcement Cooperation (JCLEC), Semarang, Jawa Tengah.

Pendidikan dan pelatihan gelombang pertama ini akan didukung oleh pendidik dari Australian National Centre for Ocean Resources and Security, University of Wollongong Australia, Norwegian National Advisory Group Against Organized IUU Fishing dan Norwegian National Crime Investigation Services.

Para pengajar ini juga mewakili Interpol Fisheries Crime Working Group.

Kompas TV Tim Investigasi Gelar Rapat Terkait Perusakan Terumbu Karang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PAN Yakin Prabowo-Gibran Bakal Bangun Kabinet Zaken

PAN Yakin Prabowo-Gibran Bakal Bangun Kabinet Zaken

Nasional
Puan Lantik 3 Srikandi Anggota PAW dari Fraksi P-Nasdem, PPP, dan PKB

Puan Lantik 3 Srikandi Anggota PAW dari Fraksi P-Nasdem, PPP, dan PKB

Nasional
Jokowi Gelar Bukber di Istana, Wapres Singgung soal Kendalikan Nafsu Saat Berikan Tausiyah

Jokowi Gelar Bukber di Istana, Wapres Singgung soal Kendalikan Nafsu Saat Berikan Tausiyah

Nasional
Misi Kemanusiaan di Palestina, Fadli Zon Harap Kerja Sama Lembaga Zakat Indonesia-UNRWA Segera Dibentuk

Misi Kemanusiaan di Palestina, Fadli Zon Harap Kerja Sama Lembaga Zakat Indonesia-UNRWA Segera Dibentuk

Nasional
Soal Pemilu Ulang Bisa Timbulkan Krisis, Kubu Ganjar-Mahfud: Alasan Mengada-ada

Soal Pemilu Ulang Bisa Timbulkan Krisis, Kubu Ganjar-Mahfud: Alasan Mengada-ada

Nasional
DPR Setujui Perpanjangan Waktu Pembahasan RUU KIA, Puan Ungkap Alasannya

DPR Setujui Perpanjangan Waktu Pembahasan RUU KIA, Puan Ungkap Alasannya

Nasional
Arus Mudik Lebaran 2024 Diperkirakan Melonjak, Komisi V DPR Minta Kemenhub Serius Siapkan Kelaikan Angkutan Umum

Arus Mudik Lebaran 2024 Diperkirakan Melonjak, Komisi V DPR Minta Kemenhub Serius Siapkan Kelaikan Angkutan Umum

Nasional
Yakin MK Tolak Gugatan Anies dan Ganjar, TKN: Gugatannya Tidak Masuk Akal

Yakin MK Tolak Gugatan Anies dan Ganjar, TKN: Gugatannya Tidak Masuk Akal

Nasional
Kemenko Polhukam Identifikasi 1.900 Mahasiswa Jadi Korban TPPO Bermodus 'Ferienjob' di Jerman

Kemenko Polhukam Identifikasi 1.900 Mahasiswa Jadi Korban TPPO Bermodus "Ferienjob" di Jerman

Nasional
Lewat Telepon, Putra Mahkota Abu Dhabi Ucapkan Selamat ke Gibran

Lewat Telepon, Putra Mahkota Abu Dhabi Ucapkan Selamat ke Gibran

Nasional
Cerita soal Saham Freeport, Jokowi: Seperti Tak Ada yang Dukung, Malah Sebagian Mem-'bully'

Cerita soal Saham Freeport, Jokowi: Seperti Tak Ada yang Dukung, Malah Sebagian Mem-"bully"

Nasional
Akui Negosiasi Alot, Jokowi Yakin Indonesia Bisa Dapatkan 61 Persen Saham Freeport

Akui Negosiasi Alot, Jokowi Yakin Indonesia Bisa Dapatkan 61 Persen Saham Freeport

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Tolak Gugatan ke MK Disebut Salah Alamat oleh KPU

Kubu Ganjar-Mahfud Tolak Gugatan ke MK Disebut Salah Alamat oleh KPU

Nasional
Jokowi Gelar Buka Puasa di Istana, 2 Menteri PDI-P Tak Tampak

Jokowi Gelar Buka Puasa di Istana, 2 Menteri PDI-P Tak Tampak

Nasional
Polisi Tangkap 5 Tersangka Pengoplos BBM Pertalite Jadi Pertamax

Polisi Tangkap 5 Tersangka Pengoplos BBM Pertalite Jadi Pertamax

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com