Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efisien Anggaran, Cabang Olahraga Asian Games 2018 Dipangkas

Kompas.com - 15/03/2017, 17:50 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Komite Pengarah Asian Games 2018 memutuskan memangkas jumlah cabang olahraga yang akan dipertandingkan pada perhelatan olahraga empat tahunan itu.

Keputusan itu diambil dalam rapat persiapan Asian Games 2018 di Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga, Jakarta, Rabu (15/3/2017).

“Maksimal 37 cabang olahraga yang harus kami laksanakan. Karena panitia pengarah sudah memutuskan harus sama dengan Incheon,” kata Menpora Imam Nahrawi di kantornya.

 

(baca: Wapres: Pemerintah Rogoh Rp 30 Triliun untuk Asian Games 2018)

Salah satu alasan pemangkasan cabang olahraga adalah efisiensi anggaran. Bahkan, pemerintah telah meminta Panitia Penyelenggara Indonesia untuk Asian Games 2018 (Inasgoc) mengevaluasi usulan anggaran pelaksanaan yang diajukan sebesar Rp 8,7 triliun.

Dengan adanya pemangkasan tersebut, Menpora menyatakan, pihaknya harus berkomunikasi kembali dengan Dewan Olimpiade Asia (OCA).

Pasalnya, dalam Rapat Koordinasi Komite Asian Games 2018 yang digelar awal Maret lalu, telah diputuskan bahwa Asian Games akan mempertandingkan 484 nomor dari 42 cabang olahraga.

“Kami harus mengkomunikasi kembali kepada OCA bahwa Indonesia tidak siap untuk melaksanakan kegiatan pada 42 cabor,” ujarnya.

(baca: Wapres: Asian Games 2018 Tak Perlu Mewah, yang Penting Prestasi)

Sementara itu, Menpora masih membahas cabang olahraga mana saja yang nantinya bakal dipangkas.

Meski demikian, ia meminta, agar pengurangan tersebut tidak akan memengaruhi target Indonesia untuk bertengger pada posisi sepuluh besar peraihan medali.

“Sebelum tanggal 29 Maret, kami akan negosiasi kembali dengan OCA. Tapi lagi-lagi, ini sesungguhnya kesempatan bagi OCA untuk lebih rasional lagi tentukan cabor yang sekiranya (memberikan) penghargaan lebih kepada tuan rumah,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi Ke Mahkamah Agung

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi Ke Mahkamah Agung

Nasional
Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Prabowo Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Prabowo Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com