JAKARTA, KOMPAS.com - Selasa (14/3/2017) menjadi hari bahagia bagi pendukung kesebelasan Persib Bandung. Betapa tidak, kini klub Maung Bandung itu diperkuat oleh pemain kaliber internasional, Michael Essien.
Kabar itu menjadi berita populer, salah satunya karena besarnya nilai jual pemain asal Ghana itu. Persib memang tak membeberkan nilai kontraknya. Namun, berdasarkan situs Transfermarkt, nilai Essien diperkirakan 800.000 euro atau sekitar Rp 11 miliar per tahun.
Berita lain yang populer pada Selasa kemarin adalah sidang ke-14 Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Seperti sidang sebelumnya, sidang kemarin menghadirkan saksi-saksi yang meringankan Ahok sebagai terdakwa.
Salah satu saksi yang dihadirkan adalah sopir Ahok dan mantan sopirnya. Mereka menyatakan bahwa Ahok tidak memiliki niat untuk menodai agama Islam.
Artikel lain yang menarik sepanjang 24 jam kemarin adalah pemecatan Abraham Lunggana atau Lulung dari Partai Persatuan Pembangunan yang dipimpin Djan Faridz.
Bagi Anda yang tak sempat mengikuti berita-berita Kompas.com kemarin, inilah daftar 5 berita populer di Kompas.com.
Kedatangan Essien ke Persib menjadi kado ulang tahun ke-84 bagi kesebelasan tersebut. Bukan tanpa sebab Essien memilih Persib ketimbang klub lain di Asia. Meski tidak banyak tahu soal Indonesia, "Si Bison", julukan Essien, ingin sekali membantu mengangkat derajat sepak bola Tanah Air.
Meski tak lagi muda, nama pemain berusia 34 tahun itu tetap diperhitungkan bagi sepak bola Eropa. Essien ikut mengantar Chelsea meraih gelar kampiun Liga Champions Eropa 2012.
Sayangnya, cedera membuatnya meredup. Itu yang membuatnya putus kontrak dengan Panathinaikos (Yunani) pada awal tahun ini dan tanpa status hingga mendarat ke Bandung.
Saat ini Essien terikat kontrak selama satu tahun bersama Persib. Jika cocok, ia bisa melanjutkannya kembali musim berikutnya.
Silakan ikuti perkembangan cerita kontrak pemain baru Persib ini pada kumpulan berita Essien.
Selasa kemarin, Ahok menjalani sidang ke-14 dalam kasus dugaan penodaan agama. Sidang tersebut menghadirkan sejumlah saksi, termasuk mantan sopir Ahok, teman sekolahnya di Bangka Belitung, dan ahli hukum pidana.
Saksi-saksi umumnya membeberkan kehidupan Ahok selama menjadi Bupati Belitung Timur. Teman SD Ahok bernama Fajrun mengungkapkan bahwa Ahok pernah memberangkatkan orang Muslim di wilayahnya untuk ibadah umrah secara gratis.
Adapun mantan sopirnya, Suyanto, menuturkan bahwa Ahok memiliki tenggang rasa yang tinggi kepada umat islam. Salah satu contohnya, ketika Ahok rela menunggu di dalam mobil saat dirinya menunaikan shalat Jumat.