Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Haul Soeharto, Titiek Ajak Jemaah Kembalikan Demokrasi yang Kebablasan

Kompas.com - 11/03/2017, 21:19 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi Partai Golkar sekaligus putri almarhum Presiden kedua RI Soeharto, Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto, mengajak masyarakat untuk melanjutkan perjuangan Soeharto mewujudkan demokrasi.

Hal itu disampaikan oleh Titiek dalam acara haul almarhum Soeharto di Masjid At Tin, Jakarta Timur, Sabtu (11/3/2017) malam.

"Mari lanjutkan perjuangan beliau, kita kembalikan demokrasi yang kebablasan. Berdoa kepada Allah SWT, dijauhkan dari malapetaka dan bencana, diangkat dari kemiskinan dan kebodohan," ucap Titiek.

Titiek berterima kasih atas kesediaan ribuan jemaah yang hadir untuk mendoakan almarhum Soeharto dan almarhumah Ibu Tien Soeharto.

Sejumlah tokoh hadir dalam acara tersebut, antara lain Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon, dan Wakil Ketua Dewan Syuro PKS Hidayat Nur Wahid.

Hadir pula calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Djarot Saiful Hidayat, calon gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga Anies Baswedan, dan Ketua Majelis Tinggi atau Ketua Dewan Pembina Partai Berkarya Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto, adik Titiek.

Turut hadir di acara itu ustaz Arifin Ilham dan pimpinan Front Pembela Islam Rizieq Shihab.

Pantauan Kompas.com, jemaah yang hadir membeludak hingga keluar masjid dan memadati halaman.

Mereka berkumpul sejak Sabtu sore untuk kemudian melaksanakan shalat magrib dan isya secara berjemaah.

Dalam pidatonya beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo juga sempat menyinggung soal demokrasi Indonesia yang kebablasan.

Ia mengatakan, demokrasi yang kebablasan itu membuka peluang artikulasi politik ekstrem, seperti liberalisme, radikalisme, fundamentalisme, sekterianisme, terorisme, serta ajaran-ajaran yang bertentangan dengan ideologi Pancasila.

"Banyak yang bertanya pada saya, apa demokrasi kita keablasan? Saya jawab ya, demokrasi kita sudah kebablasan," kata dia.

(Baca juga Jokowi: Demokrasi Kita Sudah Kebablasan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com