Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Jokowi Berdua dengan Raisa...

Kompas.com - 09/03/2017, 18:22 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Duet Presiden Joko Widodo dan penyanyi cantik Raisa di Istana Merdeka, Jakarta pada Kamis (9/3/2017), sungguh menarik untuk disimak. Awalnya, Presiden Jokowi menghadiri peresmian pembukaan Munas VII PAPPRI sekaligus peringatan Hari Musik Nasional 2017 di Istana Merdeka.

Dalam acara itu, sejumlah artis, penyanyi hingga penulis lagu turut hadir, termasuk Raisa. Di penghujung pidato, Presiden Jokowi memanggil Raisa untuk maju ke depan.

"Perkenalkan dulu, jangan-jangan ada yang enggak kenal," ujar Jokowi yang disambut tawa.

"Assalamualaikum, nama saya Raisa," ujar Raisa.

Jokowi dan Raisa sama-sama terdiam beberapa saat sehingga suasana agak canggung. Raisa yang merasa bingung kemudian mengatakan, "sudah Pak". Seisi ruangan kembali tertawa.

Jokowi lalu meminta Raisa melantunkan sebuah lagu untuk dinyanyikan. Ia menjanjikan sepeda bagi Raisa.

"Mungkin ini lagu Indonesia yang jadi favorit saya. Enggak nyanyi lagu galau kan Pak di sini," ujar Raisa yang disambut tawa Jokowi.

Kekasih Hamish Daud itu kemudian melantunkan lagu berjudul Indonesia Pusaka. Jokowi yang berdiri di samping Raisa tampak ikut bernyanyi. Hanya saja, suaranya tidak terdengar melalui pengeras suara.

Tepuk tangan dan sorak sorai mengiringi penghujung lagu.

Sebelum duduk, Raisa ditanya lagi oleh Presiden Jokowi soal harapannya terhadap musik Indonesia. Raisa berharap agar pemerintah semakin memperhatikan musik Indonesia, terutama memperhatikan musisi atau penyanyi yang memiliki keinginan go international.

"Saya pribadi musisi lokal (menganggap) kalau pingin menembus pasar global harus pindah deh dari sini (Indonesia). Saya enggak pingin kayak gitu," ujar Raisa.

"Saya ingin semua musisi lokal, generasi saya atau generasi di bawah saya, kami berkarya di sini menulis dengan sekeliling alam Indonesia, namun bisa tetap menembus pasar global," lanjut dia.

Kompas TV Coba Tebak Raisa Ngomong Apa?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

MK Bakal Unggah Dokumen 'Amicus Curiae' agar Bisa Diakses Publik

MK Bakal Unggah Dokumen "Amicus Curiae" agar Bisa Diakses Publik

Nasional
PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Nasional
MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Nasional
Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Nasional
Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Nasional
FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

Nasional
Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Nasional
Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Nasional
Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Nasional
Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Nasional
Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com