JAKARTA, KOMPAS.com - Partai politik pengusung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat sudah melakukan beberapa kali konsolidasi. Lantas, apa selanjutnya langkah mereka?
"Itu rahasia partai-partai. Enggak bisa tiba-tiba kami buka di sini," ujar Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang usai konsolidasi pada Selasa (7/3/2017).
"Kalau ketahuan rahasianya, yang di sana jadi tahu bagaimana cara mematahkannya. Soalnya ini sudah sulit dipatahkan," lanjut dia.
Pada hari ini, konsolidasi lima parpol dilakukan di ruangan milik Oesman Sapta di Lantai 19, City Tower, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.
Pertemuan tertutup itu diikuti oleh Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto, Sekjen Partai Hanura Sarifuddin Sudding, Sekjen Partai Nasdem Nining Indra Shaleh dan perwakilan dari Partai Golkar serta Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Oesman menambahkan, partai politik pendukung Ahok-Djarot akan bekerja secara sinergis demi memenangkan jagoannya dalam Pilkada DKI Jakarta putaran kedua.
Oesman sekaligus meminta jangan ada pihak yang sengaja menghembuskan isu keretakan di antara partai politik pengusung Ahok-Djarot.
"PDI Perjuangan membangun suatu komunikasi dengan bersama-sama. Jadi jangan dipancing-pancing untuk diretak-retakin. PDI-P ini pintar, partai yang lain juga pintar," ujar Oesman.