JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menilai kunjungan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud adalah sebuah kebahagiaan bagi masyarakat Indonesia.
Ia berharap, dampak positif yang dihasilkan dari kunjungan Raja Salman tersebut tak hanya berimbas pada sektor ekonomi namun juga pada sektor lainnya.
"Tidak hanya sektor ekonomi, tapi juga kultural budaya, misalnya. Saya melihat bagaimana pikiran-pikiran Raja Salman ini membawa pikiran-pikiran Islam yang moderat," ujar Surya saat menghadiri acara penyambutan Raja Salman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (2/2/2017).
"Dan itu bagus sekali sebagai sebuah bangsa yang menganut pola pikir yang sama," sambungnya.
Di samping itu, kunjungan Raja Salman kali ini juga dianggap sebagai momentum nostalgia untuk memperkuat hubungan Indonesia dan Arab Saudi. Pasalnya, terakhir kali Raja Arab berkunjung adalah 47 tahun silam, yaitu saat kepemimpinan Raja Faisal bin Abdulaziz al-Saud.
"Ini suatu peristiwa yang berarti bagi bangsa kita ini. Untuk mempererat persahabatan kedua bangsa ini dan mengingat nostalgia lagi ketika Kerajaan Saudi Arabia pernah berkunjung 47 tahun lalu," ujar Surya.
Raja Salman sempat membawakan pidato singkat sekitar 2 menit saat berkunjung ke Kompleks Parlemen.
Dalam pidatonya, Raja Salman mengatakan bahwa kunjungan kali ini merupakan kunjungan balasan atas kedatangan Presiden Joko Widodo ke Arab Saudi. Raja Salman juga berharap kerja sama kedua negara akan semakin meningkat dan memberikan manfaat.
Selain itu, dalam pidatonya dalam bahasa Arab, Raja Salman menyinggung banyak hal penting terkait isu keamanan dunia dan terorisme.