Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembelaan terhadap Sri Rabitah Diminta Tak Gegabah

Kompas.com - 28/02/2017, 14:41 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPR sekaligus Ketua Tim Pengawas TKI, Fahri Hamzah, menyatakan, bantuan hukum terhadap Sri Rabitah masih harus menunggu keterangan lebih lanjut.

Sebab, rumah sakit yang menjadi tempat operasi Sri Rabitah di Qatar tentu menyimpan keterangan medis terkait dugaan pencurian ginjal milik Sri.

"Ditanya dulu. Kalau memang merasa dicuri dia harus bersaksi dulu. Kesaksian dilengkapi dengan keterangan rumah sakit. Itu mereka bisa beri keterangan betulkah itu ada pencurian atau perdagangan," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (28/2/2017).

"Karena enggak mungkin mereka ambil tanpa kesepakatan. Dan kalau ada persetujuan, dilakukan secara sadar atau sepihak, itu harus jelas," lanjut Fahri.

(baca: Sri Rabitah: Saya Tidak Ikhlas Ginjal Saya Diambil Diam-diam)

Ia meyakini, jika memang ada bukti kuat yang menunjukan ginjal Sri dicuri, Pemerintah Qatar pastinya akan memprosesnya secara hukum.

"Kalau betul itu pencurian organ, saya kira di sana ada hukuman yang keras. Kesaksian korban nanti yang menentukan," papar Fahri.

Sementara itu, Anggota Komisi I DPR Sukamta, meminta agar pemerintah tidak gegabah dalam merespons kabar pencurian ginjal Sri Rabitah.

"Saya baru kontak Pak Dubes. Kedutaan baru mencari fakta-faktanya, supaya kita tahu kebenarannya. Ini sebenarnya kan kasus sejak 2014 dan baru terungkap saat ini. Kami pasti tidak mau gegabah," papar Sukamta melalui pesan singkat, Selasa (28/2/2017).

(baca: Kepala BNP2TKI: Hasil Pemeriksaan RS NTB, Ginjal Sri Rabitah Lengkap)

Ia menambahkan, jika di lapangan benar adanya serta didukung bukti yang kuat, pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di sana bisa mengupayakan agar kasus tersebut diproses secara hukum dan memberi bantuan hukum kepada Sri Rabitah.

"Pembelaan harus ada tetapi harus cermat, tidak boleh gegabah," tutur Sukamta.

Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid menuturkan, pihaknya telah mendapatkan informasi terbaru terkait kasus Sri Rabitah.

(baca: Izin Agen TKI Akan Dicabut Jika Ginjal Sri Rabitah Terbukti Hilang)

Dari hasil pertemuan Pemerintah Daerah NTB dan Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi NTB, hasil sementara menyatakan bahwa ginjal Sri Rabitah masih lengkap.

Pertemuan tersebut dihadiri langsung Wakil Direktur RSUD Provinsi NTB dan dokter bagian Radiologi.

Nusron menggarisbawahi, hasil sementara yang diterimanya belum 100 persen benar, karena itu untuk memastikannya secara utuh apakah ginjal Sri masih lengkap atau tidak akan dilakukan setelah operasi.

"Saya mohon teman-teman sabar terlebih dahulu untuk mendapatkan informasi karena masih simpang siur antara keterangan yang didapat dari Qatar maupun yang di sini," ucap Politisi Partai Golkar itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasdem Akui Koalisi Perubahan Kini Terkesan Tidak Solid, Mengapa?

Nasdem Akui Koalisi Perubahan Kini Terkesan Tidak Solid, Mengapa?

Nasional
Nasdem: MK Muara Terakhir Sengketa Pilpres, Semua Pihak Harus Ikhlas

Nasdem: MK Muara Terakhir Sengketa Pilpres, Semua Pihak Harus Ikhlas

Nasional
Anies dan Muhaimin Berencana Hadiri Putusan Sengketa Pilpres di MK

Anies dan Muhaimin Berencana Hadiri Putusan Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Anies Minta Massa yang Unjuk Rasa di MK Tertib dan Damai

Anies Minta Massa yang Unjuk Rasa di MK Tertib dan Damai

Nasional
Dampak Erupsi Gunung Ruang Meluas, Kini 10 Desa Terdampak

Dampak Erupsi Gunung Ruang Meluas, Kini 10 Desa Terdampak

Nasional
Siap Terima Putusan MK, Anies: Seperti Sepak Bola, Kemungkinan Menang atau Tidak

Siap Terima Putusan MK, Anies: Seperti Sepak Bola, Kemungkinan Menang atau Tidak

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Bela Gibran, Yusril Incar Jabatan?

GASPOL! Hari Ini: Bela Gibran, Yusril Incar Jabatan?

Nasional
Jokowi dan Ma'ruf Amin jadi Saksi Nikah Putri Bamsoet

Jokowi dan Ma'ruf Amin jadi Saksi Nikah Putri Bamsoet

Nasional
Muhaimin Sebut Kader PKB Mulai Pendekatan ke Sejumlah Tokoh untuk Pilkada 2024

Muhaimin Sebut Kader PKB Mulai Pendekatan ke Sejumlah Tokoh untuk Pilkada 2024

Nasional
Soal Pilkada Sumut, Muhaimin Bilang Belum Ada yang Mendaftar ke PKB

Soal Pilkada Sumut, Muhaimin Bilang Belum Ada yang Mendaftar ke PKB

Nasional
PKB Belum Tentukan Kandidat untuk Pilkada DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur

PKB Belum Tentukan Kandidat untuk Pilkada DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur

Nasional
Dirut Jasa Raharja Hadiri Penutupan Posko Angkutan Mudik Lebaran Terpadu oleh Menhub 

Dirut Jasa Raharja Hadiri Penutupan Posko Angkutan Mudik Lebaran Terpadu oleh Menhub 

Nasional
Sambangi Kediaman Muhaimin Menjelang Putusan MK, Anies: Ini Tradisi Lebaran...

Sambangi Kediaman Muhaimin Menjelang Putusan MK, Anies: Ini Tradisi Lebaran...

Nasional
Muhaimin Belum Punya Rencana Bertemu Prabowo Setelah Putusan MK

Muhaimin Belum Punya Rencana Bertemu Prabowo Setelah Putusan MK

Nasional
Muhaimin Bilang Anies Belum Punya Niat Kembali Berkontestasi di Pilkada 2024

Muhaimin Bilang Anies Belum Punya Niat Kembali Berkontestasi di Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com