Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Dinilai Reaktif soal Pelarangan Buku "Aku Berani Tidur Sendiri"

Kompas.com - 22/02/2017, 13:22 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerhati pendidikan seksualitas pada usia dini dari Komunitas Pasukan Jarik, Aquino Hayunta, mengkritik sikap pemerintah yang dinilai terlalu terburu-buru untuk melarang peredaran buku berjudul Aku Berani Tidur Sendiri terbitan PT Tiga Serangkai.

Menurut dia, hanya dua halaman dari keseluruhan buku yang ramai beredar di media sosial.

Buku itu juga dinilainya memuat konten tidak ramah anak yang dapat dimaknai mendorong penyimpangan seksual.

"Yang beredar di medsos itu kan cuma dua halaman, bukan keseluruhan buku. Saya pikir agak terlalu terburu-buru kalau pemerintah menilai buku itu dari dua halaman yang beredar," ujar Aquino, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (22/2/2017).

Aquino menjelaskan, kasus serupa juga pernah terjadi terhadap satu buku berbahasa Inggris yang dianggap mendorong pelaku homoseksual.

Satu halaman dari buku itu ramai beredar di media sosial.

Padahal, menurut Aquino, jika dilihat secara keseluruhan, buku tersebut justru mengajarkan kepada anak untuk berani bersuara ketika menghadapi tindakan pelecehan seksual.

Ia berpendapat, pemerintah tidak perlu reaktif dalam menanggapi buku-buku tentang pendidikan seksualitas usia dini yang beredar.

Menurut dia, ada kebutuhan orangtua atas keragaman informasi untuk menjawab rasa ingin tahu anak terhadap persoalan seksualitas.

Terlebih lagi, pada usia 3 sampai 7 tahun, anak cenderung memiliki hasrat mengeksplorasi bagian tubuhnya.

Sementara itu, orangtua sering kali kesulitan untuk menjawab pertanyaan anak soal seksualitas.

Akibatnya, anak tidak mendapatkan informasi konstruktif dan berjarak dengan seksualitasnya.

"Saya pikir perlu ada keragaman buku untuk anak-anak. Tidak perlu dilarang. Tidak perlu dikecam. Padahal, anak perlu diberi tahu secara konstruktif. Artinya, buku semacam itu perlu ada untuk orangtua yang memang ingin membicarakan seksualitas dengan anak. Kalau tidak setuju, ya tidak usah beli," ujar dia.

Sebelumnya, Ketua KPAI Asrorun Ni'am mengatakan, konten buku Aku Berani Tidur Sendiri tidak layak bagi anak karena mengajarkan seksualitas secara tidak tepat.

Ia menilai, buku itu mendorong sikap permisif terhadap perilaku seks menyimpang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com