Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komisi II Akan Panggil Pansel KPU-Bawaslu

Kompas.com - 21/02/2017, 20:13 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi II DPR berencana memanggil Panitia Seleksi Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

Pemanggilan itu akan dilakukan dalam waktu dekat.

Komisi II ingin mendalami hal-hal terkait seleksi komisioner KPU-Bawaslu sebelum memutuskan hasil seleksi Pansel.

Tim pansel sebelumnya telah memutuskan 14 orang calon Komisioner KPU dan 10 orang calon Komisioner Bawaslu.

"Komisi II bersepakat akan memanggil terlebih dahulu Pansel KPU-Bawaslu," ujar Wakil Ketua Komisi II DPR Ahmad Riza Patria, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (21/2/2017).

Setelah memanggil Pansel, Komisi II akan menggelar diskusi internal untuk memastikan apakah hasil seleksi Pansel tersebut dapat ditindaklanjuti untuk uji kepatutan dan kelayakan atau perlu diambil langkah lain.

Terkait waktu pemanggilan, Riza belum dapat memastikannya.

Menurut dia, Komisi II masih memiliki cukup waktu hingga batas akhir masa jabatan Komisioner KPU-Bawaslu pada April mendatang.

"Nanti kita lihat. Masa jabatan kan masih sampai April, jadi masih ada waktu yang cukup," kata Riza.

Sebelumnya, Ketua Komisi II DPR Zainuddin Amali mengungkapkan, di internal komisi masih ada yang mempertanyakan nama-nama yang lolos seleksi calon komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

Namun, Amali memastikan bahwa penilaian tersebut masih merupakan pandangan pribadi, bukan Komisi II.

Saat ini, Komisi II belum memproses nama-nama calon komisioner KPU-Bawaslu.

Sejumlah anggota Komisi II menilai seleksi komisioner KPU-Bawaslu perlu ditunda hingga Rancangan Undang-Undang Pemilu (RUU Pemilu) selesai.

Wakil Ketua Komisi II yang juga Ketua Panitia Khusus (Pansus) RUU Pemilu, Lukman Edy, mengatakan, tak menutup kemungkinan masih ada norma-norma terkait penyelenggara pemilu yang berubah dalam RUU Pemilu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com