Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Tetapkan Status Siaga Satu di Banten Pasca-Pilkada 2017

Kompas.com - 17/02/2017, 16:51 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Syafruddin menuturkan bahwa kepolisian telah menetapkan status siaga satu di wilayah Banten usai hari pemungutan suara pemilihan gubernur pada Rabu (15/2/2017) lalu. Hal tersebut dia ungkapkan saat ditemui wartawan di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Jumat (17/2/2017).

"Ya begitu (siaga satu), kan (hasilnya) fifty-fifty (50:50)," ujar Syafruddin.

Menurut Syafruddin, Kepolisian Daerah Banten telah menambah personel pengamanan sebanyak empat kompi yang berasal dari Polda Metro Jaya. Sebab, sebagian wilayah Banten seperti Tangerang Kota, masuk dalam wilayah tanggung jawab Polda Metro Jaya.

Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya konflik horizontal antara pendukung kedua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur.

"Sudah di-backup Polda Metro. Kalau tidak salah empat kompi ya. Ini kan hanya antisipasi saja," tutur dia.

(Baca: Hasil Sementara Pilkada Banten: Rano-Embay Ungguli Wahidin-Andika)

Sebelumnya, Kapolda Banten Kombes Listyo Sigit Prabowo menyatakan sebanyak 1.000 anggotanya disiagakan untuk mengawal proses pemungutan suara di Banten. Saat ini, akan ditambah tiga kompi atau 300 personel dan satu peleton atau 50 personel.

Sementara untuk Tangerang Kota dan Tangerang Selatan, pengamanan dilaksanakan di bawah Polda Metro Jaya. Jumlah ini di luar bantuan personel dari Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Adapun untuk daerah rawan yang menjadi kantong massa cukup besar yakni Kabupaten Serang dan Kabupaten Tangerang, kata Sigit, pengamanan akan dilaksanakan hingga tahapan pilkada berakhir, termasuk jika adanya gugatan.

"Di setiap tahapan harus dikawal dengan baik sehingga hasil yang didapatkan tidak dijadikan masalah," ujar Sigit.

(Baca: Wapres Prediksi Hasil Pilkada Banten Digugat ke MK)

Dua kubu pasangan calon gubernur-wakil gubernur Banten sama-sama mengklaim unggul dalam penghitungan sementara suara Pilkada Banten 2017. Pasangan calon nomor urut 1, Wahidin Halim-Andika Hazrumy, mengaku bahwa kubunya saat ini tengah berada di atas angin.

Menurut kubu Wahidin-Andika, mereka unggul dalam hasil hitung cepat dari berbagai lembaga survei.

Di tempat yang berbeda, paslon nomor urut 2, Rano Karno-Embay Mulya, juga turut menggelar konferensi pers. Ketua Tim Pemenangan Rano-Embay, Ahmad Basarah, mengatakan pihaknya unggul dalam hasil hitung cepat.

Kompas TV 2 pasang calon Gubernur Banten, saling mengklaim menang dalam Pilkada Banten. Hingga saat ini perolehan suara yang sudah direkap KPUD, menunjukan pasangan Wahidin-Andika unggul tipis. Hasil penghitungan cepat oleh sejumlah lembaga survei dalam Pilkada Banten 2017, menunjukkan kedua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur, yang bertarung, memiliki selisih suara tipis. Selisih tipis dalam hitung cepat ini, membuat kedua pasangan calon, sengit mempertahankan klaim kemenangan, hingga hasil real count dirilis KPUD.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com