Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Ingin Infrastruktur di Sumatera Utara Terus Digenjot

Kompas.com - 16/02/2017, 17:22 WIB
Ihsanuddin

Penulis

Kompas TV Jokowi Nonton Konser Slank di Danau Toba

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menilai, secara geografis Sumatera Utara memiliki posisi yang sangat strategis karena berada di jalur pelayaran internasional Selat Malaka yang dekat denga Singapura, Malaysia, dan Thailand.

Dengan posisi yang strategis itu, provinsi Sumatera Utara bisa dikembangkan untuk hubungan internasional yang selanjutnya akan ikut menggerakkan perekonomian wilayah-wilayah lain di Pulau Sumatera.

"Saya melihat kuncinya ada pada percepatan pembangunan infraksturktur baik pelabuhan, bandara maupun jalan tol," kata Jokowi.

Hal ini disampaikan Jokowi saat memimpin rapat terbatas mengenai evaluasi pelaksanaan proyek strategis nasional dan program prioritas di provinsi sumatera utara, di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (16/2/2017).

Hadir dalam rapat ini Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi dan jajaran menteri kabinet kerja.

Jokowi mengatakan, dalam rapat terbatas ini pemerintah akan fokus untuk membahas penyelesaian berbagai hambatan yang terjadi pada proyek-proyek infrastruktur di Sumatera Utara.

Jokowi yakin kesiapan infrastruktur akan berdampak pada kecepatan pengembangan kawasan ekonomi khusus di Sei Mangkei maupun kawasan industri khusus lainnya yang sedang disiapkan sebagai mesin pertumbuhan ekonomi di Sumatera.

"Demikian pula dengan pembangunan infrastruktur transportasi bukan hanya akan mempermudah konektivitas antarwilayah di Sumatera Utara tapi juga bisa mendorong laju pertumbahan daerah agar lebih cepat lagi," ucap Jokowi.

Jokowi juga mengingatkan agar betul-betul diperhatikan mengenai pemerataan pembangunan antarwilayah di Sumatera Utura.

Jokowi yakin Sumatera Utara bisa maju semakin pesat lagi jika potensi-potensi ekonomi di semua wilayah mulai dari pesisir timur, tengah, sampai barat bisa digerakkan maksimal. Misalnya, provinsi Sumatera Utara memiliki danau toba yang harus digarap secara serius sebagai kawasan destinasi wisata.

Pengembangan sektor pariwisata ini perlu didukung bukan hanya oleh kesiapan akses transportasi seperti bandara dan jalan, retapi perlu juga dilakukan penataan kawasan, pembangunan infraktruktur penunjang seperti hotel, restoran.

Selain itu, memperbanyak atraksi wisata serta peningkatan kemampuan SDM dan tidak kalah pentingnya penyiapan-penyiapan untuk budaya.

"Saya juga titip kepada pengembangan sektor pariwisata di kawasan Danau Toba betul-betul diperhatikan dampak terhadap ekonomi rakyat terutama sektor UMKM. Hanya dengan cara itu pengembangan sektor pariwisata memberikan kontribusi nyata bagi pengurangan kemiskinan, pengurangan pengangguran, memperkecil ketimpangan dan meningkatkan kesejahteraan," ucap Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

MK Diperkirakan Tak Akan Diskualifikasi Prabowo-Gibran

MK Diperkirakan Tak Akan Diskualifikasi Prabowo-Gibran

Nasional
Jadwal Terbaru Pelaksanaan UTBK-SNBT 2024

Jadwal Terbaru Pelaksanaan UTBK-SNBT 2024

Nasional
Dana Zizwaf Selama Ramadhan 2024 Meningkat, Dompet Dhuafa: Kedermawanan Masyarakat Meningkat

Dana Zizwaf Selama Ramadhan 2024 Meningkat, Dompet Dhuafa: Kedermawanan Masyarakat Meningkat

Nasional
MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

Nasional
Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com