Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Generasi Y Doyan Pindah-pindah Kerja? Simak "Kompas" Minggu (12/2/2017)

Kompas.com - 11/02/2017, 17:14 WIB
Mawar Kusuma Wulan

Penulis

KOMPAS - Arah masa depan Indonesia berada di tangan generasi langgas atau generasi Y atau dikenal juga sebagai generasi millenial yang lahir pada rentang tahun 1980-2000.

Pada 2020, tiga tahun lagi, generasi Y ini akan mendominasi dunia kerja dengan jumlah populasi usia produktif mencapai 70 persen dari total jumlah penduduk. 

Dominasi usia produktif atau biasa disebut sebagai bonus demografi bisa menjadi pisau bermata dua.

Jika dikelola dengan baik, bonus demografi bisa membawa Indonesia ke arah masa depan gemilang.

Sebaliknya, bonus demografi juga bisa berubah menjadi bencana demografi. Terutama jika generasi millenial tak dikelola dengan sebaik-baiknya.

Nah, data BPS 2015 menyebut jumlah millenial di Indonesia telah mencapai 84 juta orang atau 50 persen dari penduduk usia produktif. Seiring waktu, peran 84 juta millennial yang saat ini berusia di rentang 17-37 tahun ini akan menjadi semakin signifikan.

Sayangnya, generasi millenial yang dikenal sebagai generasi cepat karena besar di era kemajuan teknologi informasi ini punya stigma negatif yang melekat.

“Ciri khasnya yang cukup menonjol adalah bebas memilih pekerjaan dan memilih usaha yang dijalankan, serta seringkali doyan pindah-pindah pekerjaan,” kata Yoris Sebastian, penulis buku Generasi Langgas: Millenials Indonesia, akhir pekan ini.

M Harahap (34), misalnya, sudah enam kali berganti pekerjaan semenjak lulus kuliah. Salah satu pekerjaan impian yang pernah diraih tapi kemudian ditinggalkannya adalah menjadi calon diplomat di Kementerian Luar Negeri.

KOMPAS/RIZA FATHONI Pekerja dari basis usia generasi Y yang relatif dinamis membutuhkan suasana kerja yang membebaskan kreativitas, 7/2/2017.
Sempat ditempatkan di Afrika Selatan, ia akhirnya tak tahan dengan ribetnya birokrasi pemerintahan dan memilih ke luar dengan rela membayar uang pinalti yang besarnya puluhan juta rupiah.

Chief Product Officer Jobplanet, platform komunitas online untuk berbagi informasi seputar dunia kerja dan perusahaan, Kemas Antonius, memaparkan hasil riset terkait generasi millenial pada kurun Agustus 2015 hingga Januari 2017.

Salah satu hasilnya memperkuat stigma negatif bahwa generasi Y doyan pindah kerja. Sebanyak 76,8 persen dari Generasi Y dengan total lebih 90 ribu responden, ternyata memilih keluar kerja setelah bekerja satu tahun dan dua tahun.

Lalu bagaimana mengelola generasi yang mudah galau lalu pindah-pindah kerja ini?

Ulasan tentang generasi Y (lahir dalam rentang waktu 1980-2000) dalam dunia kerja serta keunikannya dan jurus para pemberi kerja memikat generasi ini dapat diikuti di Rubrik Gaya Hidup harian Kompasterbit Minggu, 12 Februari 2017 atau versi digital dengan berlangganan di www.kompas.id.

Selain itu, simak pula obrolan dengan Becky Tumewu dan Erwin Parengkuan yang berbicara tentang kehidupan dan aksi mereka membuat para "murid" mereka di TALKinc jago berkomunikasi. Ada pula laporan jalan-jalan ke negara Cekoslovakia dan ulasan film serta tontonan baru lainnya. (Fransisca Romana Ninik/Mawar Kusuma Wulan)

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Marak 'Amicus Curiae', Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Marak "Amicus Curiae", Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Nasional
Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos Demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos Demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Nasional
Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Nasional
Pakar: 'Amicus Curiae' untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Pakar: "Amicus Curiae" untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Nasional
Densus 88 Polri Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Totalnya Jadi 8

Densus 88 Polri Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Totalnya Jadi 8

Nasional
Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Karangan Bunga Bernada Sindiran Muncul di MK

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Karangan Bunga Bernada Sindiran Muncul di MK

Nasional
Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Nasional
Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

Nasional
Kubu Prabowo Sebut 'Amicus Curiae' Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Kubu Prabowo Sebut "Amicus Curiae" Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Nasional
BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com