JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menginstruksikan supaya acara pembukaan dan penutupan Asian Games 2018 tidak dikuasai tenaga asing.
"Beliau minta jangan diselenggarakan oleh orang asing semua. Karena di beberapa negara, yang menyelenggarakan itu orang asing," ujar Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf di Istana, Jumat (10/2/2017).
"Oke kita punya konsultan yang berpengalaman dari luar negeri, tapi, kata Presiden, kita manfaatkan orang-orang kita juga karena kan banyak juga," lanjut dia.
Triawan mengakui bahwa penggunaan tenaga asing dalam pembukaan serta penutupan perhelatan turnamen olahraga bertaraf internasional memang selalu dikuasai tenaga di luar negara penyelenggara.
(Baca: Persiapan MXGP dan Asian Games 2018)
"Karena mereka kan punya teknologi," ujar Triawan.
Pembukaan dan penutupan Asian Games 2018, menurut Triawan, sangat menentukan citra Indonesia di dunia.
Berkaca pada pembukaan Olimpiade di Rio De Jeneiro 2016 Brasil yang sukses, citra negara itu pun juga meningkat.
"Nah kita mesti sama dengan (Olimpiade) di Rio, Brasil lah minimal," ujar Triawan.
(Baca: Proyek Pembangunan Asian Games 2018 Diyakini Bisa Selesai Tepat Waktu)
Untuk mewujudkan kesuksesan Asian Games 2018, Triawan sampai-sampai menggelar rapat bersama Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Pembangunan Puan Maharani serta Sekretaris Kabinet Pramono Anung setiap bulan.
"Ini waktunya tinggal satu setengah tahun. Saya minta kepada Presiden untuk memohon kepada semua kementerian untuk memperhatikan itu untuk sama-sama kita kawal. Akan diadakan setiap bulan nantinya rapat untuk memonitor Asian Games," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.