JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melakukan terobosan demi percepatan pembangunan proyek tol di Indonesia, yakni dengan menerapkan sistem bundling.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimoeljono menjelaskan, sistem bundling adalah menggabungkan dua proyek tol yang berbeda dalam satu paket pengerjaan untuk diserahkan ke BUMN.
"Misalnya, salah satu BUMN dapat (proyek tol) Serang-Panimbang (Banten), lalu mendapat proyek berapa kilometer lagi di Terbangi Besar (Lampung Tengah)-Kayu Agung (Sumatera Selatan)," ujar Basuki, di Kompleks Istana Presiden, Senin (6/2/2017).
Sistem ini terpaksa dilakukan karena ada proyek pengerjaan tol yang tidak dilirik investor.
Oleh sebab itu, Kementerian PU dan Perumahan Rakyat akan menyatukan proyek tol yang besar dan dilirik investor dengan yang sebaliknya dalam satu paket.
Dengan demikian, proyek tol di mana pun bisa sama-sama berjalan dengan lancar.
Basuki belum menjelaskan secara rinci proyek pengerjaan tol mana saja di Indonesia yang akan disatukan dalam satu paket proyek.
Dalam siaran pers KementerianPU beberapa waktu lalu, hanya disebutkan bahwa paket tol yang di-bundling yakni Tol Trans Sumatera dengan proyek tol di Pulau Jawa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.