JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia akan membangun aula besar di Kompleks Lembaga Pemasyarakatan Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat.
Aula itu akan dijadikan tempat pertemuan narapidana dengan tamu, baik pengacara atau keluarga.
"Kami siapkan tempat pertemuan, karena tidak ada tempat pertemuan, aula," ujar Menteri Hukum dan HAM Yasona Laoly di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Senin (6/2/2017).
"Jadi kalau mereka ada tamu, ada keluarga datang, kan enggak mungkin dibawa ke kamarnya. Harus ada tempat, ya itulah," kata dia.
Yasona tidak menampik bahwa pembangunan aula itu karena ada sejumlah narapidana perkara korupsi yang dipindahkan ke sana dari Lapas Sukamiskin, Bandung.
Sebab, di Sukamiskin, narapidana diduga kongkaliking dengan oknum lapas untuk membuat semacam saung untuk pertemuan para narapidana dengan para tamunya.
"Kalau kemarin itu kan mereka bikin saung sendiri. itu enggak benar. Kami akan bangun semacam tempat pertemuan sehingga ada keluarga bisa duduk, bisa transparan," ujar Yasona.
Dengan aula, diharapkan pertemuan antara narapidana dan tamunya tetap terpantau sipir. Aula itu juga meminimalisir narapidana pelesiran ke luar penjara.
(Baca juga: Petugas Terlibat Kongkalikong dalam Lapas Diminta Segera Dipecat)
Dalam laporan investigasinya, Majalah Tempo menulis ada sejumlah narapidana di Lapas Sukamiskin Bandung yang kerap "pelesir" keluar lapas.
Sejumlah narapidana kasus tindak pidana korupsi (Tipikor), seperti Anggoro Widjojo, mantan Wali Kota Palembang Romi Herton, serta mantan Bupati Bogor Rachmat Yasin, yang kedapatan berpelesir dan memiliki rumah mewah serta apartemen singgah di luar lapas.
Romi Herton, disebut pergi ke rumah di Jalan Kuningan Raya Nomor 101, Kelurahan Antapani Tengah, sekitar 4,5 kilometer dari Sukamiskin pada 29 Desember 2016.
Sementara Anggoro juga dilaporkan berkunjung empat kali ke Apartemen Gateway, berjarak 3,5 kilometer dari Sukamiskin. Ia kembali ke selnya pada 29 Desember 2016 menaiki mobil pribadi yang dikemudikan seorang perempuan.
Adapun, Rachmat Yasin juga tepergok ke rumah kontrakan di Kompleks Panorama Alam Parahyangan akhir Desember 2016 lalu.
(Baca juga: Kemenkum HAM Jabar Selidiki Dugaan Pelesiran Napi Kasus Korupsi)