JAKARTA, KOMPAS.com — Memanasnya situasi politik menuju pemilihan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta dikhawatirkan dapat menimbulkan berbagai gesekan.
Untuk itu, berbagai pihak diminta untuk menahan diri dan menjaga situasi Ibu Kota tetap kondusif.
"Tensi politik di Jakarta akhir-akhir ini sudah tidak ideal lagi. Persoalan yang dimunculkan sudah melebar dan keluar dari konteks," ujar Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo dalam keterangan tertulis, Minggu (5/2/2017).
(Baca: Bawaslu DKI Imbau Tak Ada Pengumpulan Massa Saat Masa Tenang)
Politisi Partai Golkar itu mengingatkan ketiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur serta para tim sukses untuk tidak lagi memperkeruh suasana dengan tindakan maupun pernyataan yang dapat menimbulkan persoalan.
Para tokoh dan elite pendukung masing-masing pasangan calon pun diharapkan tidak lagi membuat pernyataan yang dapat menyulut pertentangan antarkelompok.
(Baca: Anies Minta Pemprov DKI dan KPU Tanggung Jawab jika Ditemukan KTP Ganda)
Sebaliknya, menurut Bambang, para tokoh dan elite perlu menunjukkan kematangan mereka sebagai negarawan agar layak menjadi panutan generasi muda.
"Masa tenang pada 12-14 Februari 2017 diharapkan menjadi momentum untuk menurunkan tensi politik, sekaligus menetralisir suasana Ibukota," kata Bambang.