Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia dan Australia Sepakati Sejumlah Kerja Sama dalam Pemberantasan Terorisme

Kompas.com - 02/02/2017, 16:33 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan menggelar The 3rd Indonesia-Australia Ministerial Council Meeting (MCM) on Law and Security di Hotel Sari Pan Pasific, Jakarta Pusat, Kamis (2/2/2017).

Dalam pertemuan tersebut, sejumlah menteri dan pejabat negara bertemu untuk membicarakan berbagai kerja sama bidang hukum dan keamanan dengan delegasi Pemerintah Australia.

Menko Polhukam Wiranto mengatakan, pencegahan terorisme menjadi salah satu topik yang dibahas secara mendalam pada pertemuan tersebut.

“Isu yang dibahas secara mendalam dalam pertemuan ini yakni kesepakatan bersama antara Indonesia dan Australia berupa terkait upaya menghadapi ancaman foreign terroris fighter (FTF), menangkal kejahatan financing terrorism, penanggulangan ektremisme dan deradikalisasi," ujar Wiranto, saat memberikan keterangan usai pertemuan.

Selain membahas soal terorisme, delegasi kedua negara juga bertukar pandangan atas dinamika keamanan kawasan.

Mereka bersepakat untuk secara bersama-sama menjaga stabilitas kawasan melalui pembentukan pusat penanggulangan krisis Indonesia-Australia dan penguatan kerja sama keamanan siber.

Pertemuan itu juga mencatat beberapa kerja sama di bidang hukum antara lain mengenai penanganan penyebaran narkoba dan dan illegal fishing.

“Kami juga bertukar pandangan mengenai perkembangan dinamika keamanan kawasan dan pentingnya menjaga stabilitas kawasan melalui kerjasama keamanan siber, pembentukan national crisis centre dan kerja sama yang lebih luas di bidang penegakan hukum," kata Wiranto.

Pada kesempatan yang sama, pimpinan delegasi Australia, Jaksa Agung George Brandis menyatakan bahwa pertemuan bilateral tersebut telah mempererat hubungan kedua negara di bidang penanganan terorisme. 

Menurut dia, isu terorisme telah menjadi masalah bersama yang dihadapi oleh kedua negara.

Brandis menuturkan, dalam pertemuan tersebut, Australia dan Indonesia fokus pada penguatan keamanan siber, sebab saat ini paham radikalisme dengan mudah tersebar melalui media internet.

"Cyber security (keamanan siber) menjadi subyek pembahasan yang cukup menyita waktu saat pertemuan tadi dan saya memastikan pertemuan tersebut sangat penting bagi peningkatan  kerja sama dua negara terkait isu terorisme dan kejahatan transnasional lainnya," ujar Brandis.

Dalam pertemuan bilateral tersebut hadir Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Jaksa Agung Muhammad Prasetyo, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Kepala BNPT Komjen Pol Suhardi Alius, Kepala PPATK Kiagus Ahmad Badaruddin dan Sekjen Kementerian Pertahanan Laksmana Madya Widodo Sebelumnya, MCM pertama Indonesia-Australia telah dilaksanakan di Jakarta pada 21 Desember 2015, diikuti MCM kedua di Sydney pada 8 Juni 2016.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Freeport Indonesia Berbagi Bersama 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa

Freeport Indonesia Berbagi Bersama 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa

Nasional
Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelas Arus Mudik-Balik

Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelas Arus Mudik-Balik

Nasional
Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Nasional
Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Nasional
Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Nasional
Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Nasional
Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Nasional
Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com