JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menilai perkembangan kelompok radikalisme di Indonesia ini harus dicermati.
Belum lama ini, terdengar kabar kalau seorang pegawai di Kementerian Keuangan dideportasi Turki karena diduga akan masuk ke Suriah untuk bergabung dengan kelompok ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah).
“Di kami juga ada yang sama, tapi itu kan individu ya. Banyak yang tahu-tahu minta mundur, ada yang menghilang dengan keluarganya, ada. Ada yang anaknya tahu-tahu hilang. Saya kira fenomena yang ini harus dicermati dengan baik,” kata Mendagri Tjahjo Kumolo di Kantor Kemdagri, Jakarta, Senin (30/1/2017).
Dia menyatakan, Warga Negara Indonesia yang kembali dari Suriah karena bergabung ISIS akan terus mendapat pemantauan aparat keamanan. Menurut dia, ISIS tidak mengincar khusus para aparat birokras di tanah air.
(Baca: Jual Harta Benda, Mantan Pejabat Kemenkeu Ingin Gabung ISIS)
“Saya kira tidak melihat birokrasinya ya. Saya kira melihat personal-personal yang bisa dicuci otaknya. Ini kan kembali kepada kita,” ujar dia.
Oleh karena itulah, menurutnya, dirinya mengundang sejumlah pihak untuk memberikan pengarahan ke jajaran Kemendagri. Dia mengatakan, para kepala daerah sudah memahami bahaya ISIS.
“Pekerjaan rumah kita pada masalah radikalisme itu adalah satu hal yang harus dicermati,” ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.