Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Anggap Debat Publik di Indonesia Lebih Sopan Dibanding Amerika

Kompas.com - 27/01/2017, 20:09 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai, aksi saling serang personal atau pribadi seseorang di dalam sebuah debat publik, bukanlah perkara mudah untuk dihindari.

Namun, dibandingkan debat publik yang berlangsung di Amerika Serikat, debat publik di Indonesia relatif lebih sopan.

"Kita lumayan dibanding dengan luar negeri, masih lumayan kita, masih lebih sopan," kata Kalla di Istana Wapres, Jumat (27/1/2017).

(Baca: Penjelasan KPU soal Pemilihan Tema Debat Kedua Pilkada)

Kalla menanggapi pertanyaan awak media soal masifnya aksi saling serang personal kandidat saat debat publik Pilkada DKI Jakarta putaran pertama.

Wapres lantas membandingkan aksi saling serang itu dengan debat publik saat Pilpres AS 2016.

"Coba di Amerika, Trump dan Hillary saling masalah pribadi lah macam macam, istri bagaimana, macam-macam kan," ujarnya.

Sebagai orang yang pernah merasakan debat publik saat Pilpres 2014 lalu, Wapres mengatakan, masyarakat tak hanya memilih seseorang lantaran program kerja yang ditawarkan.

Penampilan kandidat saat menjawab pertanyaan atau memaparkan visi misi juga menjadi salah satu pertimbangan masyarakat dalam memilih.

"Anda memilih, kalau hanya programnya yang dipilih orang, mungkin yang dipilih profesor yang pintar yang dipilh orang kan. Tapi apakah orang itu dapat melaksanakannya, di situ dinilai personalnya," pungkasnya.

(Baca: Antasari Hadiri Debat Publik, Relawan Ahok-Djarot Serukan "Bongkar")

KPU DKI Jakarta akan melangsungkan debat publik putaran kedua, Jumat (27/1/2017) malam.

Ada tiga pasangan yang bertarung dalam Pilkada DKI, yaitu Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, Basuki Tjahja Purnaman-Djarot Syaiful Hidayat, dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Kompas TV Peta Perdebatan Cagub-Cawagub DKI Putaran Kedua

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com