Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PSI: Tanpa Ambang Batas, Publik Akan Pilih Capres Terbaik dari Terbaik

Kompas.com - 24/01/2017, 15:34 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tegas mendukung ambang batas pencalonan presiden (presidential threshold) menjadi 0 persen. Poin ini menjadi salah satu hal yang dibahas pada Rancangan Undang-Undang Pemilu (RUU Pemilu) yang pembahasannya tengah bergulir di DPR.

Jika ambang batas 0 persen, maka semua partai peserta pemilu dapat mengajukan calon presiden.

Dua alasan melatarbelakangi PSI mendukung pilpres tanpa ambang batas itu. Pertama, berkaitan dengan jumlah calon presiden yang tersedia untuk publik.

"Jika tidak ada ambang batas, maka pintu kompetisi dibuka lebar dan partai-partai akab memberikan atau mengajukan calon terbaiknya untuk bisa memenabgi pertsrungan Pilpres 2019," ujar Ketua Umum PSI Grace Natalie dalam Program Satu Meja di Kompas TV, Senin (23/1/2017) malam.

"Masyarakat akan untung, karena kita akan memilih yang terbaik dari yang terbaik," sambungnya.

Secara logika, kata dia, kompetisi yang terbangun akan lebih berkualitas karena calon yang dimajukan adalah yang terbaik.

(Baca: DPR Belum Satu Suara soal Ambang Batas Pencapresan)

Alasan kedua, jika presidential threshold diterapkan, berapapun persentasenya, PSI menilai pemilu legislatif dan pemilu presiden akan cenderung transaksional. Sebab, pileg dan pilpres dilaksanakan secara serentak.

Penggunaan hasil pemilu legislatif 2014 lalu pun dinilai tak logis karena dinamika perpolitikan sudah jauh berbeda.

"Ada jeda 5 tahun, dinamika terjadi. Bisa saja partai yang perolehan suaranya besar di 2014 pada 2019 nanti turun, sebaliknya bisa saja yang perolehan suaranya kecil di 2014 di 2019 nanti naik," ucapnya.

Adapun usulan pemerintah dalam draf RUU Pemilu, presiden dan wakil presiden dicalonkan parpol atau gabungan parpol yang minimal memiliki 20 persen kursi di DPR atau 25 persen suara sah nasional pada pemilu legislatif sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com