Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri Ingatkan Polisi yang ke Sudan Tak Coreng Nama Polri

Kompas.com - 19/01/2017, 10:16 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengingatkan kepada 140 polisi yang berangkat ke Sudan dalam misi perdamaian untuk menjaga nama baik Polri.

Pasalnya, dia beberapa kali mendapat laporan ada anggota Polri yang melakukan hal tercela saat tengah bertugas di luar negeri.

"Ada beberapa peristiwa yang mencoreng nama baik Polri, anggota Polri yang bertugas dilaporkan dan dipulangkan," ujar Tito di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Kamis (13/1/2017).

Meski jumlah polisi bermasalah tidak banyak, setidaknya hal itu menjadi peringatan bagi satgas yang berangkat ke sana untuk menjaga etika.

Karena mereka tak hanya mengemban tugas kemanusiaan, tapi juga membawa nama Polri dan Indonesia.

Jika ada perbuatan tercela, tentunya akan mencoreng nama institusi dan negara.

"Ini jadi batu ujian bagi rekan-rekan secara pribadi dan kelompok. Kemampuan para pimpinan akan teruji di medan yang sulit, apakah tetap akan solid," kata Tito.

Kapolri meminta polisi yang berangkat ke Sudan untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan itu. Mereka telah melalui seleksi yang ketat dan latihan yang berat untuk bisa mewakili Indonesia dalam misi Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Tito menjanjikan akan memberikan penghargaan bagi anggota Polri yang berprestasi dalam misi tersebut.

"Rekan-rekan akan punya pengalaman dan pengetahuan luar biasa yang belum tentu diperoleh lainnya. Dapat wawasan luas secara dunia, tidak hanya berpikir lokal," kata Tito.

Rencananya satgas akan berangkat ke Sudan pada Jumat (20/1/2017), dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Mereka akan menumpangi pesawat sewaan PBB.

Satgas ini menggantikan FPU Unit 8 yang sudah selesai menjalankan tugasnya selama setahun.

Adapun tugas satgas tersebut, yakni mengendalikan ketertiban umum, melindungi personel dan fasilitas PBB, mendukung operasi kepolisian setempat, serta melindungi warga sipil dan pengungsi yang menjadi korban konflik di Sudan.

Untuk misi perdamaian PBB di Sudan, Indonesia pertama kali mengirimkan personelnya pada 15 Oktober 2008. Dalam MoU disepakati Polri mengirimkan 140 personel dengan masa penugasan satu tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com