Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akun Twitter FPI Diblokir, Ini Kata Menkominfo

Kompas.com - 17/01/2017, 16:39 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengaku tidak tahu-menahu mengenai pemblokiran akun Twitter yang berafiliasi dengan ormas Front Pembela Islam (FPI).

"Saya malah enggak tahu. Harus dicek juga itu siapa," kata Rudiantara di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (17/1/2017).

Rudiantara mengatakan, keputusan Twitter untuk memblokir suatu akun tidak hanya berdasarkan permintaan pemerintah.

Twitter juga bisa memblokir akun apabila banyak masyarakat atau netizen yang melapor.

"Masyarakat kan boleh nge-tag, bahwa ini masuk hate speech, pornografi atau apa, bisa nge-tag. Karena banyak masyarakat (melaporkan), akhirnya Twitter memberlakukan itu. Saya terus terang tidak tahu itu," ucap Rudiantara.

"Saya enggak tahu, terus terang, apakah dari pemerintah apakah dari masyarakat, daripada saya salah," katanya.

KOMPAS.com/Nabilla Tashandra Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (17/1/2017).
Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab menyayangkan pemblokiran terhadap tiga akun Twitter yang berafiliasi dengan FPI.

Padahal, menurut dia, selama ini Twitter tidak mudah melakukan pemblokiran akun tanpa prosedur yang berlaku.

(Baca: Akun FPI Diblok, Rizieq Tagih Penjelasan dari Twitter)

Akun-akun yang diblokir di antaranya @DPP_FPI, @syihabrizieq, dan @HumasFPI.

Jika pemblokiran ini karena ada permintaan dari pihak pemerintah, kata Rizieq, harus ada penjelasan kepada FPI.

"Ini harus jelas karena ini mengebiri kebebasan pers, mengebiri daripada akses informasi untuk masyarakat," ujar Rizieq.

Kompas TV Ini 9 Tuntutan yang Diajukan oleh Massa FPI

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com