Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Partai Demokrat dan Wacana Konvensi Capres dalam RUU Pemilu

Kompas.com - 17/01/2017, 07:35 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wacana mengadakan konvensi calon presiden kembali digaungkan di tengah bergulirnya pembahasan Rancangan Undang-Undang Pemilu (RUU Pemilu).

Apalagi, wacana ini muncul ketika beberapa partai menginginkan agar ambang batas pemilihan presiden (presidential threshold) berubah menjadi 0 persen.

Konvensi diharapkan dapat menjadi solusi dari upaya menghadirkan calon-calon presiden yang berkualitas kepada masyarakat.

Partai Demokrat, sebagai parpol yang sudah pernah melaksanakan konvensi 2014 silam, menyambut positif usulan tersebut.

"Kami sampaikan bahwa jauh sebelum teman-teman mengusukkan, kami sudah memulai tradisi itu," kata Wakil Ketua Pansus RUU Pemilu dari Fraksi Partai Demokrat, Benny K Harman di Kompleks Parlemen, Senin (16/1/2017).

"Kalau itu dilakukan, kami malah sangat senang," ujar dia.

Namun, Demokrat belum memutuskan apakah dalam pilpres 2019 nanti akan mendorong dilaksanakannya kembali konvensi atau tidak.

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Roy Suryo, menganggap cara tersebut menarik untuk dilakukan dan merupakan tata cara pemilu modern.

Terlepas dari akan atau tidak diterapkannya konvensi oleh setiap partai politik, rekrutmen serupa sebetulnya sudah dilakukan. Misalnya, dalam perekrutan calon kepala daerah jelang pilkada serentak.

"Bisa dilihat juga apa yang dilakukan partai-partai sekarang dalam hal penjaringan calon gubernur itu kan sebenarnya juga mini konvensi dari internal partai, dan itu bagus," ucap Roy.

Ia pun mengapresiasi langkah parpol lain yang mengambil langkah mini konvensi tersebut, misalnya PDI-Perjuangan yang melakukannya jelang penentuan calon gubernur DKI Jakarta.

Tak hanya kepada parpol yang menyelenggarakan, Roy juga mengapresiasi pihak-pihak yang turut berpartisipasi aktif dalam kegiatan tersebut.

"Kayak Mas Sandi (Sandiaga Uno), Mas Yusril (Yusril Ihza Mahendra), itu kan mereka ikut. Haji Lulung juga. Meskipun akhirnya mereka-mereka tidak semua bisa dimajukan oleh parpol yang bersangkutan," ucapnya.

(Baca juga: DPR Belum Satu Suara soal Ambang Batas Pencapresan)

Konvensi yang pernah dilakukan Demokrat pada 2014 silam, menurut Roy, sudah cukup ideal. Hal itu diukur misalnya dari panitia konvensi yang merupakan tokoh-tokoh independen luar partai.

Para peserta konvensi juga diharuskan mengemukakan konsep mereka ke seluruh penjuru Tanah Air dan membawa nama partai. Konvensi juga sangat terbuka bagi tokoh-tokoh luar partai.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com