Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jonan Akui Sulit Mengontrol Penjualan Elpiji 3 Kg

Kompas.com - 13/01/2017, 18:22 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan mengaku sulit untuk mengontrol penjualan gas elpiji bersubsidi 3 kilogram.

Sebab, gas elpiji 3 kg ini dijual bebas di pasaran dan siapa pun bisa membelinya. Akibatnya, banyak masyarakat yang mampu secara ekonomi turut menikmati subsidi yang diberikan pemerintah.

"Kalau barang itu barangnya sama, dijual di pasar, Anda boleh beli, ini enggak boleh beli, kan tidak mudah," ucap Jonan usai rapat terbatas di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (13/1/2017).

Dalam ratas, Jokowi menyebut 65 persen gas elpiji 3 kg dinikmati oleh rumah tangga yang tidak layak menerima.

Jokowi meminta agar subsidi energi baik bahan bakar minyak, listrik dan elpiji diintegrasikan dengan program Kartu Keluarga Sejahtera.

(Baca: Jokowi Sebut Penyaluran Elpiji 3 Kg Tidak Tepat Sasaran)

Dengan begitu, subsidi energi bisa dipastikan tepat sasaran dan menyentuh masyarakat tidak mampu.

Jonan mengatakan, belum ada keputusan yang diambil dalam rapat terkait masalah elpiji 3 kg ini. Namun, Jonan menilai sulit apabila pembelian gas elpiji dibatasi hanya untuk pemilik Kartu Keluarga Sejahtera.

Ia menilai, akan lebih baik jika subsidi di gas elpiji 3 kg dihapuskan dan masyarakat tidak mampu diberikan subsidi langsung.

"Ini kan LG 3 kg, mestinya semua bisa beli, tapi yang enggak mampu apakah dikasih subsidi langsung, gitu loh misalnya. Tapi belum diputuskan," ucap Jonan.

Kompas TV Elpiji 3 Kg Cepat Habis di Agen
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Nasional
Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Nasional
Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Nasional
Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com