Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkominfo Imbau Lakukan "Tabayyun" Sebelum Sebar Informasi di Medsos

Kompas.com - 10/01/2017, 22:40 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara kembali mengimbau publik untuk terlebih dahulu memastikan kebenaran suatu informasi sebelum membagikannya di media sosial.

Hal itu merespons maraknya penyebaran informasi hoax dalam beberapa waktu terakhir.

"Kita juga di Islam kan diajari tabayyun (klarifikasi). Kalau ada apa-apa tabayyun, nomor dua tabayyun, nomor tiga tabayyun," kata Rudiantara di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (10/1/2017).

"Kalau mau dikirim, harus pastikan yang dikirim adalah yang benar," tutur dia. 

Ia pun menyebut adanya situs www.turnbackhoax.id yang dapat digunakan sebagai salah satu media untuk memastikan apakah sebuah informasi tersebut hoax atau bukan.

Ia memastikan situs tersebut valid untuk dijadikan acuan dan mampu dipertanggungjawabkan.

"Di situ dituliskan kalau ini bukan hoax, faktanya apa. Ada di sini semua. Ini membantu masyarakat, bantu kita semua," ujarnya.

(Baca juga: Menkominfo Ajak Publik Perangi "Hoax" Melalui Komunitas)

Ada juga aplikasi "Turn Back Hoax" yang berbasis crowdsourcing atau urun daya, yang dirancang untuk mengumpulkan berbagai informasi fitnah dan hoax yang beredar di internet.

Bentuknya berupa ekstensi yang bisa dipasang di peramban Chrome untuk desktop.

Seusai memasang ekstensi dan melakukan login via Facebok, pengguna "Turn Back Hoax" bisa melaporkan konten yang dicurigai sebagai hoax.

Konten dimaksud bisa berupa halaman situs, pesan berantai, dan gambar, termasuk yang beredar di media sosial semacam Facebook.

Pengguna dapat menerangkan alasan soal mengapa konten tersebut diduga mengandung hoax.

Kompas TV Cara Melawan Berita "Hoax" di Media Sosial
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Golkar Tegaskan Belum Ada Upaya Revisi UU MD3 demi Kursi Ketua DPR

Golkar Tegaskan Belum Ada Upaya Revisi UU MD3 demi Kursi Ketua DPR

Nasional
Tak Ada Anwar Usman, MK Diyakini Buat Putusan Progresif dalam Sengketa Pilpres

Tak Ada Anwar Usman, MK Diyakini Buat Putusan Progresif dalam Sengketa Pilpres

Nasional
Gibran Dampingi Prabowo ke Bukber Golkar, Absen Saat Acara PAN dan Demokrat

Gibran Dampingi Prabowo ke Bukber Golkar, Absen Saat Acara PAN dan Demokrat

Nasional
Prabowo: Kita Timnya Jokowi, Kita Harus Perangi Korupsi

Prabowo: Kita Timnya Jokowi, Kita Harus Perangi Korupsi

Nasional
Freeport Indonesia Berbagi Bersama 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa

Freeport Indonesia Berbagi Bersama 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa

Nasional
Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelang Arus Mudik-Balik

Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelang Arus Mudik-Balik

Nasional
Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Nasional
Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Nasional
Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Nasional
Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Nasional
Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Nasional
Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com