Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden dan Wapres Hadiri HUT Ke-44 PDI-P

Kompas.com - 10/01/2017, 10:30 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla menghadiri perayaan HUT ke-44 PDI Perjuangan di Jakarta Hall Convention Center, Jakarta, Selasa (10/1/2017).

Pantauan di lokasi, mereka tiba sekitar pukul 10.00 WIB, dengan mengenakan batik warna merah didampingi Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Di belakang mereka ada Sekretaris Kabinet Pramono Anung, mantan Wapres Try Sutrisno, dan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo.

Hadir pula sejumlah elite parpol. Mereka diantaranya Sekjen DPP Partai Golkar Idrus Marham, Ketua Umum PAN Zulkifli Hassan, dua Ketua Umum PPP M Rommahurmuziy dan Djan Faridz, Ketua Umum Hanura Osman Sapta Odang, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh.

Selain itu, hadir pula sejumlah menteri dan pimpinan lembaga Kabinet Kerja. Mereka diantaranya Kepala BIN Budi Gunawan, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Kesehatan Nilla F Moeloek, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, dan Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro.

Pembukaan HUT diawali dengan tari-tarian dari sejumlah daerah dan menyanyikan Indonesia Raya.

Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, peringatan HUT kali ini mengangkat tema Rumah Kebangsaan.

Tema tersebut sengaja diangkat mengingat beberapa waktu lalu sempat muncul isu yang bertujuan untuk memecah kesatuan dan persatuan bangsa.

"Mencermati politik nasional saat ini di mana ada pihak-pihak yang mencoba mengingkari kebhinekaan kita, mengingkari perinsip kebangsaan yang telah hidup ratusan tahun lamanya, maka PDI Perjuangan memberikan jawaban melalui ulang tahun ke-44 ini dengan mengambil tema PDI Perjuangan Rumah Kebangsaan untuk Indonesia Raya," kata Hasto di lokasi.

Kompas TV Kasus Ahok, Megawati: PDI-P Hormati Proses Hukum
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com