JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin melawat ke Arab Saudi guna memastikan kuota haji Indonesia kembali ke angka normal.
Sebelumnya, kuota haji Indonesia dipangkas lantaran imbas proyek perluasan Masjidil Haram.
"Insya Allah hari ini saya akan bertolak ke Jeddah karena besok akan ada penandatanganan MoU," kata Lukman di Jakarta, Selasa (3/1/2016).
Dia mengatakan dalam nota kesepahaman mengenai haji itu ada butir-butir kesepakatan mengenai kuota haji masing-masing negara, termasuk Indonesia.
Menurut Lukman, Indonesia mendapatkan kehormatan sebagai negara pertama di dunia yang menandatangani nota kesepahaman haji (MoU) di Arab Saudi.
(Baca: Awal Januari, Indonesia Teken MoU Haji dengan Arab Saudi)
Pemotongan kuota saat pengerjaan perluasan masjidil haram mencapai 20 persen.
Asalnya dijatah 210 ribu orang, menjadi 168 ribu orang
Lukman mengatakan pengembalian dan penambahan kuota haji Indonesia akan berdampak besar terhadap pelayanan jemaah haji Indonesia.
Kembalinya kuota, kata dia, bukan hanya akomodasi dan konsumsi tapi juga petugas pelayanan haji di dalam negeri dan di Saudi.
Hingga saat ini daftar tunggu haji di sejumlah daerah di Indonesia semakin panjang, mulai dari belasan bahkan sampai puluhan tahun.
Di Jambi misalnya, daftar tunggu sampai 25 tahun dan Daerah Istimewa Yogyakarta 17 tahun.
Kemenag mencatat sekitar tiga juga orang masuk antrean haji.