Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepupu Jadi Korban KM Zuhro Express, Cak Imin Ungkap Kesedihan di Twitter

Kompas.com - 02/01/2017, 15:39 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Keluarga sepupu Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar turut menjadi korban terbakarnya KM Zuhro Express. 

Muhaimin, yang biasa disapa Cak Imin, mengungkapkan dukanya atas peristiwa itu melalui akun Twitter-nya, @cakiminpkb, Senin (2/1/2017) siang.

Sebagai tanda duka, foto profil Cak Imin pun berganti menjadi warna hitam.

"Sangat sedih dan terpukul dengan musibah Kapal Zahro Express yang terbakar di Muara Angke pada 1/1/2017," tulis Cak Imin, Senin siang.

"Satu Keluarga korban adalah sepupu saya," lanjut Cak Imin.

Menurut Cak Imin, ia dan keluarga akan menuntut pertanggungjawaban semua pihak yang terbukti lalai dalam peristiwa tersebut.

Ia juga meminta rekan-rekannya, termasuk para anggota Dewan, untuk mengusut tuntas akar permasalahan peristiwa itu.

Menurut dia, jika diperlukan, DPR dapat membentuk tim Panitia Khusus (Pansus).

"Tolong DPR membentuk tim atau pansus agar dapat diketahui penyebab utamanya keteledoran ini dan tidak boleh terulang kembali #safetyfirst," tulisnya.

Terkait cuitan mengenai keluarga Cak Imin yang turut menjadi korban, Wakil Sekretaris Jenderal PKB Daniel Johan membenarkannya.

Ia menyebutkan, ada lima orang kerabat Cak Imin yang menjadi korban tewas.

"Ini keluarganya (Cak Imin) lagi di RS Polri katanya," ujar Daniel.

Daniel mengatakan, ia sempat dihubungi pihak keluarga almarhum.

Mereka mengaku sempat dipersulit saat mau melihat jenazah korban. Pihak Kepolisian melarang keluarga untuk melihat jenazah.

"Awalnya dilarang oleh polisi untuk melihat, harus menunjukkan ijazah. Aneh, bikin susah yang sedang berduka. Karena ada tiga keluarga yang dicari-cari ijazahnya belum ketemu," kata dia.

Daniel berharap, pihak berwenang dapat mempermudah pelayanan penanganan korban dan melayani dengan sebaik-baiknya.

Terutama, bagi mereka yang ingin memastikan kondisi anggota keluarganya.

"Kepolisian juga mungkin punya alasan. Tapi jangan juga malah semakin menyusahkan dan menambah panik keluarga korban yang sedang berduka," kata Wakil Ketua Komisi IV DPR itu.

Kompas TV Muara Angke Buka Posko Pengaduan Korban Kapal Zahro
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Nasional
Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com