JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan Budi Karya memastikan korban kapal Zahro Express yang terbakar akan mendapatkan santunan, baik dari Jasa Raharja maupun dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Hal tersebut disampaikan Budi Karya usai menjenguk korban luka-luka kapal Zero Express di Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Senin (2/12/2016).
"Alhamdulilah kita sudah mendapat kepastian Jasa Raharja akan beri santunan yang meninggal dan luka-luka. (Pemprov) DKI juga akan beri santunan kepada mereka yang meninggal," kata Budi.
Saat menyampaikan pernyataannya kepada media, Budi didampingi Direktur Utama Jasa Raharja Budi Setyarso dan Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono.
(Baca juga: Menhub Sampaikan Belasungkawa atas Kebakaran Kapal Zahro Express
Sementara, Dirut Jasa Raharja, Budi Setyarso mengatakan, besarnya santunan bagi keluarga korban meninggal dunia sebesar Rp 25 juta.
Adapun untuk korban luka-luka santunan yang diberikan sebesar Rp 10 juta.
Kapal Zahro Express terbakar saat beranjak dari salah satu pelabuhan di Muara Angke menuju Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, Minggu (1/12/2016).
Penumpang kapal tersebut merupakan wisatawan yang hendak menghabiskan masa liburan awal tahun 2017 dengan rekreasi ke Pulau Tidung, Kepulauan Seribu.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), ada 23 orang meninggal dunia akibat kebakaran Kapal Motor (KM) Zahro Express pada Minggu pagi.
Sejumlah penumpang lainnya masih hilang dan luka-luka. Sebagian penumpang lainnya selamat dari peristiwa ini.
Adapun pencarian korban terbakarnya Kapal Zahro Express dilanjutkan pada Senin pagi. (Baca: Pencarian Korban Kapal Zahro Express Dilanjutkan)