Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menlu: Indonesia Berdiplomasi Intens Terkait Rohingya

Kompas.com - 02/01/2017, 06:55 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan bahwa pemerintah Indonesia melakukan diplomasi cukup intens dalam menyelesaikan konflik kemanusiaan yang menimpa masyarakat etnis Rohingya di Rakhine, Myanmar.

Dikutip dari Antara, Retno mengatakan diplomasi yang sedang diupayakan adalah berupaya menjembatani terjalinnya hubungan baik antara Myanmar dan Banglades yang selama ini memburuk karena konflik daerah perbatasan.

Apa yang dilakukan pemerintah tersebut, menurut Retno, sebagai salah tugas Indonesia menjalankan kebijakan politik luar negeri yang bebas dan aktif dengan ikut serta menjaga perdamaian dunia.

(Baca: Ini Pesan Penting Jokowi ke Pemerintah Myanmar soal Rohingya)

"Saya melakukan diplomasi yang dilakukan secara hati-hati dan tidak menimbulkan kegaduhan karena konflik Rohingya merupakan isu sangat sensitif menyangkut negara yang berdaulat penuh, kedaulatan sebuah negara harus dihormati," kata Retno, Minggu (1/1/2017).

Diakui Retno, tidak mudah untuk menyelesaikan konflik horizontal yang terjadi di Rakhine Myanmar. Pasalnya, terdapat sentimen isu agama yang menjadi pemicu terjadinya konflik tersebut.

Untuk bisa terlibat aktif dalam menyelesaikan konflik kemanusiaan tersebut, Retno mengatakan tidak segan-segan meminta masukan pada pimpinan organisasi keagamaan di Tanah Air.

"Di dalam negeri saya melakukan komunikasi dengan tokoh agama dan organisasi Islam, meminta masukan mereka bagaimana membantu mengatasi permasalahan masyarakat Muslim Rohingya," katanya.

Ia menambahkan, untuk bisa terlibat diplomasi langsung, Presiden Joko Widodo memberi perintah agar dirinya bertemu dengan pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi di Myanmar beberapa waktu lalu.

"Presiden memutuskan saya bertemu langsung dengan Aung San Suu Kyi di kediaman beliau. Kami berbicara empat mata membahas masalah Rakhine. Kami sepakat tentang pentingnya pemerintah Myanmar dan Asean segera mengatasi situasi di Rakhine," ujarnya.

(Baca: Soal Rohingya, Jokowi Sebut Indonesia Tunjukkan Peduli Tanpa Kegaduhan)

Dari pertemuan tersebut, lanjut Retno, ia dan Suu Kyi sepakat melakukan pertemuan lanjutan dengan para Menlu di tingkat Asean untuk membahas masalah pengungsi Rohingya.

Pada pertemuan para Menlu Asean, pemerintah RI mengusulkan beberapa opsi, salah satunya pemerintah Myanmar membuka akses untuk aksi kemanusiaan dan membuka akses media agar situasi diketahui oleh dunia luar.

"Kita mengusulkan akses kemanusiaan dan akses pada media secara bertahap dan terbatas. Kita meminta Myanmar menyampaikan update tentang penanganan Rakhine," papar Retno.

Kompas TV Etnis Rohingya Alami Kekerasan dan Diskriminasi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Dewas

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Dewas

Nasional
Moeldoko Lantik Deputi IV dan V KSP, Isi Posisi Juri Ardiantoro dan Jaleswari Pramodhawardani

Moeldoko Lantik Deputi IV dan V KSP, Isi Posisi Juri Ardiantoro dan Jaleswari Pramodhawardani

Nasional
Jokowi Soroti Minimnya Dokter Spesialis, Indonesia Rangking 147 Dunia

Jokowi Soroti Minimnya Dokter Spesialis, Indonesia Rangking 147 Dunia

Nasional
Defisit Produksi Minyak Besar, Politisi Golkar: Ubah Cara dan Strategi Bisnis

Defisit Produksi Minyak Besar, Politisi Golkar: Ubah Cara dan Strategi Bisnis

Nasional
Airlangga: Jokowi dan Gibran Sudah Masuk Keluarga Besar Golkar

Airlangga: Jokowi dan Gibran Sudah Masuk Keluarga Besar Golkar

Nasional
Terima Kasih ke Jokowi, Prabowo: Pemilu Tertib atas Kepemimpinan Beliau

Terima Kasih ke Jokowi, Prabowo: Pemilu Tertib atas Kepemimpinan Beliau

Nasional
1 Juta Warga Berobat ke Luar Negeri, Jokowi: Kita Kehilangan Rp 180 T

1 Juta Warga Berobat ke Luar Negeri, Jokowi: Kita Kehilangan Rp 180 T

Nasional
Kronologi Ganjar Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, KPU Telat Kirim Undangan

Kronologi Ganjar Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, KPU Telat Kirim Undangan

Nasional
Kala Hakim MK Beda Suara

Kala Hakim MK Beda Suara

Nasional
Usai Penetapan Presiden-Wapres Terpilih, Gibran Sambangi Warga Rusun Muara Baru sambil Bagi-bagi Susu

Usai Penetapan Presiden-Wapres Terpilih, Gibran Sambangi Warga Rusun Muara Baru sambil Bagi-bagi Susu

Nasional
Disebut Bukan Lagi Kader PDI-P, Gibran: Dipecat Enggak Apa-apa

Disebut Bukan Lagi Kader PDI-P, Gibran: Dipecat Enggak Apa-apa

Nasional
PKS Bertandang ke Markas Nasdem Sore Ini

PKS Bertandang ke Markas Nasdem Sore Ini

Nasional
Respons Anies Usai Prabowo Berkelakar soal Senyuman Berat dalam Pidato sebagai Presiden Terpilih

Respons Anies Usai Prabowo Berkelakar soal Senyuman Berat dalam Pidato sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Usai Puja-puji Pers, Prabowo Tiadakan Sesi Tanya Jawab Wartawan

Usai Puja-puji Pers, Prabowo Tiadakan Sesi Tanya Jawab Wartawan

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Kekayaan Prabowo Capai Rp 2 Triliun

Jadi Presiden Terpilih, Kekayaan Prabowo Capai Rp 2 Triliun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com