Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilkada Tak Semarak, Sosialisasi di Media Sosial Masih Minim

Kompas.com - 28/12/2016, 20:55 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sosialisasi pilkada serentak 2017 di media sosial dianggap masih minim.

Peneliti Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Fadli Ramadhanil melihat, dalam konteks pilkada serentak, media sosial belum tergarap dengan baik.

Padahal, perhatian publik juga berpengaruh terhadap tingkat partisipasi mereka dalam pemilihan.

"Media sosial. Itu yang belum tergarap dengan baik selama ini. Kenapa berita Pilkada DKI Jakarta begitu besar, itu kan pertempuran medsosnya begitu besar. Nah, kalau itu bisa diimbangi dengan ajakan memilih menjadi pemilih cerdas dan lain-lain," kata Fadli saat dihubungi, Rabu (28/12/2016).

Selain melalui sosialisasi langsung kepada masyarakat, pemanfaatan media sosial secara viral dan terbarukan juga dinilai penting.

Beberapa faktor pilkada serentak dianggap tak semarak oleh sejumlah pihak adalah karena isu pilkada di 100 daerah tertutup oleh kasus penodaan agama yang menjerat Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Selain itu, karena pengelolaan media sosial belum maksimal.

"KPU (Komisi Pemilihan Umum) daerah belum maksimal meningkatkan partisipasi pemilih, membuat pilkada menarik dan masyarakat mau memberikan hak suaranya. Pemanfaatan medsos, viral-viral di banyak kanal media lainnya kan jadi salah satu yang mesti dilakukan terus menerus," ujar Fadli.

Sorotan publik idealnya tak hanya terpusat pada satu daerah saja.

Selain karena berdampak pada tingkat partisipasi pemilih, ada beberapa daerah yang juga memiliki masalah yang tak kalah serius dengan DKI Jakarta. Misalnya Aceh, Papua dan Banten.

Meski secara geografis dekat dengan Jakarta, Banten pun tak begitu disorot.

Padahal, pilkada Banten amat lekat dengan isu politik dinasti dan kasus-kasus korupsi.

"Ini mesti mendapat perhatian penting. Seperti politisasi birokrasi, pemanfaatan APBD, dan lain-lain kan sering terjadi di sana," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com