JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Fraksi PPP Reni Marlinawati meminta polisi tak berlebihan dalam menindak terduga teroris.
Hal tersebut disampaikan oleh Reni dalam refleksi akhir tahun Fraksi PPP di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (28/12/2016).
"Dalam pemberitaan di media massa, kami mengamati adanya tindakan aparat yang berlebihan, yakni dengan terbunuhnya Siyono," kata Reni.
"Berikutnya juga penangkapan di bulan Desember ini di mana ada terduga teroris yang tertembak mati," lanjut dia.
Padahal, kata Reni, penangkapan yang disertai dengan aksi tembak mati justru berpotensi menimbulkan rasa dendam sekaligus memelihara spiral kebencian pada kelompok teroris.
Kondisi tersebut, menurut Reni, justru akan semakin menumbuhkan benih-benih radikalisme di kalangan kelompok teroris dan lingkaran kerabat serta keluarga mereka, terutama yang berusia muda.
"Karena itu kami berharap dalam pemberantasan terorisme oleh negara harus lebih mengedepankan proses peradilan ketimbang aksi polisionil dan represif seperti tembak mati," papar Reni.
"Karena justru dari terduga teroris yang hidup, polisi bisa menggali informasi untuk membongkar jaringan yang lebih besar," kata dia.