JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengaku jajarannya sudah mengidentifikasi penyebar isu serbuan tenaga kerja china di media sosial.
"Itu kan bisa dicari. Dan sudah teridentifikasi," kata Rudiantara di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (27/12/2016).
Namun Rudiantara enggan mengungkapkan identitas akun yang menyebarkan isu tersebut.
Sebab, saat ini Kemenkominfo tengah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk melakukan upaya hukum. "Tanya penegak hukum," kata dia.
(Baca: Jokowi Sebut Isu "Serangan" Tenaga Kerja China sebagai Fitnah)
Rudiantara mengimbau agar media sosial tidak digunakan sebagai sarana untuk menyebarkan hoax atau berita palsu.
Ia juga mengimbau netizen untuk tidak mudah menyebarkan sesuatu yang belum jelas kebenarannya.
"Kalau pakai fakta data, sampaikan secara benar. kalau enggak benar, itu kan terjadi pembohongan publik," ucapnya.
Secara terpisah, Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komisaris Jenderal Ari Dono mengatakan, pihaknya masih terus menelusuri pihak-pihak yang menyebarkan isu serbuan tenaga kerja China.
(Baca: Polri Telusuri Penyebar Isu "Serbuan" Tenaga Kerja China ke Indonesia)
Sejauh ini belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka. "Masih kita trace, dalam lidik," kata dia.
Presiden Joko Widodo geram dengan sejumlah pihak yang menyebarkan isu adanya serbuan tenaga kerja China ke Indonesia.
Jokowi meminta pihak kepolisian untuk mengusut dan menindak para pelaku penyebar isu ini.
"Itu urusannya polisi lah, urusannya polisi. Tapi hal yang meresahkan seperti itu memang harus ditindak," kata Jokowi usai menghadiri Deklarasi Pemagangan Nasional Menuju Indonesia Kompeten di Karawang, Jawa Barat, Jumat (23/12/2016).
(Baca: Jokowi Minta Polisi Tindak Penyebar Isu 10 Juta Tenaga Kerja China)
Jokowi mengatakan, para penyebar isu tersebut menyebut tenaga kerja China yang masuk ke Indonesia berjumlah 10 juta.
Padahal, lanjut Jokowi, angka 10 juta itu adalah target wisatawan dari China yang masuk ke Indonesia. Sementara, tenaga kerja China yang ada di Indonesia saat ini hanya berjumlah 21.000.