Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosok Gus Dur di Mata Mahfud MD...

Kompas.com - 26/12/2016, 12:46 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden keempat RI, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, merupakan sosok yang dikenang sebagai pejuang hak kelompok minoritas.

Kesan itulah yang menurut mantan Menteri Pertahanan pada era Gus Dur, Mahfud MD, sangat ia rasakan saat berada di dekat Gus Dur.

"Dia saya kira orang yang, tak bisa dibantah, paling toleran terhadap perbedaan," kata Mahfud saat dihubungi, Senin (26/12/2016).

Gus Dur, kata Mahfud, tak segan menceburkan dirinya langsung dalam upaya pembelaan hak kelompok minoritas.

Bahkan, Mahfud mengungkapkan, bukan soal benar dan salah yang dijadikan alasan Gus Dur untuk membela kelompok minoritas. Menurut Gus Dur, soal benar dan salah biar diserahkan kepada proses pengadilan.

Mahfud mengatakan, Gus Dur senantiasa membela kelompok minoritas karena tak ingin melihat mereka diperlakukan sewenang-wenang.

"Karena itu, dia ingin melindungi yang kecil. Meskipun benar, yang besar jangan sewenang-wenang," ujar Mahfud.

Mahfud kemudian mencontohkan saat Gus Dur membela Arswendo Atmowiloto yang saat itu terjerat kasus penistaan agama karena dianggap menghina Nabi Muhammad SAW.

"Misalkan dalam kasus Arswendo, Gus Dur 'pasang badan'. Dia sendiri yang bela. Dia tak peduli dikecam banyak orang membela orang yang dituduh kafir," ujar Mahfud.

Di samping itu, Mahfud menuturkan, Gus Dur merupakan sosok yang egaliter. Ia tak pernah berjarak dengan siapa pun.

"Dengan pejabat dan ajudan sama saja gayanya," kenang Mahfud.

Selain itu, kata Mahfud, Gus Dur merupakan sosok guru yang baik.

"Dalam arti memberi tahu hal penting, tetapi tidak dengan menggurui. Kadang dengan bergurau. Kadang bercerita dulu tentang satu peristiwa, lalu dia beri hikmahnya," tuturnya.

Catatan Redaksi:

Dalam rangka mengenang wafatnya Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid pada 30 Desember 2009, Redaksi Kompas.com akan menghadirkan sejumlah tulisan mengenai tokoh yang akrab disapa Gus Dur itu.

Pemikiran Gus Dur yang terbuka dan toleran diharap menghadirkan semangat persatuan bagi bangsa Indonesia.

Kompas TV Ketika Jokowi Ingatkan Pesan dari Gus Dur...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com