Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua Komisi III DPR Minta Polri Waspadai Perubahan Pola Serangan ISIS

Kompas.com - 26/12/2016, 08:30 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo meminta Polri mewaspadai pola perubahan serangan sel-sel Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di dalam negeri.

Hal itu diungkap Bambang menanggapi ditangkapnya sejumlah terduga teroris dalam sepekan terakhir.

Dari beberapa penangkapan yang dilakukan, kata dia, para terduga teroris diduga telah merencanakan serangan bom bunuh diri di Istana Negara.

Namun, Bambang juga meminta untuk mewaspadai adanya perubahan bentuk serangan sel ISIS, menyusul serangan yang juga terjadi di sejumlah negara.

"Setidaknya, perubahan pola serangan itu terlihat pada kasus pembunuhan Duta Besar Rusia untuk Turki, Andrei Karlov, dan teror dengan menabrakkan truk ke kerumunan orang seperti yang terjadi di Berlin, Jerman," kata Bambang dalam keterangan tertulis, Senin (26/12/2016).

Keberhasilan tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri, lanjut Bambang, memang perlu diapresiasi. Kendati demikian, kewaspadaan terhadap gerakan kelompok tersebut tidak boleh lengah.

Selama beberapa waktu terakhir, tercatat ada sejumlah penangkapan di berbagai lokasi di Tanah Air, seperti di Tangerang Selatan, penyergapan di Payakumbuh, Sumatera Barat, penyergapan di Deli Serdang, Sumatera Utara, dan penyergapan di Batam.

Bahkan, kemarin terdapat penangkapan teroris di Jatiluhur, yang diduga bermaksud meledakkan waduk.

"Keberhasilan beruntun Densus 88 Antiteror itu tentu saja membuat marah para simpatisan ISIS di dalam negeri, terutama sel-sel kecil yang mungkin saja belum teridentifikasi. Kewaspadaan patut ditingkatkan pasca-perayaan Natal dan Tahun baru 2017," ucap Bambang.

Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap dua terduga teroris di Purwakarta kemarin, Minggu (25/12/2016).

 

Dua lainnya tewas dalam operasi penggerebekan pengembangan kasus terorisme di Jalan Ubrug, Cibinong, Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat.

(Baca: Densus Tembak Mati Dua Terduga Teroris di Purwakarta)

Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat Irjen Anton Charliyan menjelaskan, jika mereka tidak menyerang, polisi tidak akan mengeluarkan tembakan. Namun, karena terduga teroris melakukan penyerangan, polisi pun mengeluarkan tembakan.

Anton mengaku masih bertanya-tanya kenapa bisa di rumah terapung. Sebab, jika terduga teroris ini sampai meledakkan Waduk Jatiluhur, itu bisa memakan korban banyak.

(Baca: Kapolda Jabar: Jika Bendungan Jatiluhur Diledakkan, Bisa Memakan Korban Banyak)

Kompas TV Polisi Gerebek Rumah Kontrakan Terduga Teroris
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Nasional
Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Nasional
Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Nasional
Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Nasional
Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Nasional
Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Nasional
Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com