MADIUN, KOMPAS.com — Dampak ledakan bahan peledak (handak) 1,3 kilogram yang ditemukan di rumah terduga teroris Khafid Fatoni di Desa Walikukun, Kecamatan Widodaren, Ngawi, Jawa Timur, jika dirakit menjadi bom bisa mencapai radius 300 meter.
"Kalau sudah dirakit menjadi bom, daya ledaknya bisa mencapai radius 300 meter. Pasalnya dari bahan-bahan yang ditemukan kalau dirakit, makan akan menjadi bom high explosive," ujar Kepala Detasemen C Brimob Polda Jatim, AKBP Ary Nyoto Setiawan, Senin ( 12/12/2016).
Menurut Ary, bahan-bahan peledak yang ditemukan di rumah terduga teroris Khafidz bersifat labil. Dengan demikian bahan-bahan peledak itu rentan meledak bila dalam kondisi tertentu.
Untuk itulah bahan-bahan peledak yang ditemukan tim dimusnahkan terlebih dahulu. Ary mengatakan berbagai bahan yang ditemukan mudah dijumpai di pasaran.
Bahan-bahan itu tinggal menunggu dirakit dengan alat elektroniknya sehingga menjadi bom yang memiliki daya ledak tinggi.
"Bahan itu tinggal dirakit dengan alat elektronik dicampur dengan gotri, paku ditambah pemicunya sudah bisa menjadi bom. Namun alat elektronik dan detonatornya belum ada," ujar Ary.
Ia menambahkan bahan-bahan peledak yang ditemukan rumah terduga teroris terpisah. Sementara bahan peledak yang diamankan di Mako Brimob sudah berbentuk bahan jadi.
Khafid Fatoni merupakan salah satu dari tujuh terduga teroris yang ditangkap oleh Densus 88. Ketujuhnya diduga memiliki keterampilan untuk merakit bom.
Hal tersebut diketahui dari sejumlah barang bukti yang ditemukan dari tempat tinggal para terduga teroris.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.