Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurut Tito Karnavian, ISIS Lebih Kuat ketimbang Al Qaeda

Kompas.com - 06/12/2016, 22:23 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menilai, kekuatan yang dimiliki Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) lebih besar dibandingkan Al Qaeda.

Hal itu tidak terlepas dari sosok yang mengendalikan ISIS.

"Al Qaeda secara militer, amatiran. ISIS memang dia diawaki oleh pasukan-pasukan yang berlatar belakang militer dulunya," kata Kapolri saat Seminar Nasional bertema "Preventive Justice dalam Antisipasi Perkembangan Ancaman Terorisme" di Jakarta, Selasa (6/12/2016).

Ia menjelaskan, ketika Angkatan Udara bentukan mantan Presiden Irak Saddam Husein dibubarkan Amerika Serikat, banyak dari mereka bergabung dengan pemimpin ISIS, Abubakar Al Baghdadi.

Mereka menganggap kelompok yang dibentuk Abubakar ini sebagai "mainan baru". Berbeda dengan Al Qaeda, ISIS menganut ajaran ideologi yang berbeda, yaitu takfiri atau penyatuan kepada Tuhan.

Namun, pemahaman ajaran ideologi tersebut diputarbalikkan. ISIS menganggap, semua benda yang diciptakan manusia, termasuk Ka'bah, adalah haram. Karena itu, benda-benda tersebut layak untuk dihancurkan.

"Maka tidak heran dengan peristiwa bom di Cirebon, anggota Polres Cirebon, mereka sedang shalat dibom bunuh diri," ujarnya.

Sementara itu, Al Qaeda, menurut Kapolri, hanya menyerang orang-orang Barat atau yang memiliki hubungan dengan Amerika Serikat.

Lebih jauh, Tito mengatakan, ISIS juga telah memutarbalikkan makna hijrah. Mereka menganggap, banyaknya simpatisan ISIS yang datang ke Suriah untuk mendalami ideologi serta belajar perang merupakan bagian dari hijrah.

Sebagai tuan rumah, anggota ISIS yang berada di Irak dan Suriah merasa berkewajiban untuk melindungi simpatisan yang mereka anggap sebagai mujahid.

Mereka memosisikan diri sebagai kaum anshor yang bertugas menjaga para tamu dari setiap ancaman yang datang.

"Itulah yang menyebabkan terjadinya interaksi sehingga mereka membentuk jaringan teroris global," katanya.

Kompas TV Serangan Bom Kembali Hantam Wilayah Aleppo
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Nasional
Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com