JAKARTA, KOMPAS.com – Dewan Masjid Indonesia (DMI) dan Badan Narkotika Nasional menandatangani nota kesepahaman terkait peningkatan peran masjid dalam upaya pencegahan peredaran narkotika.
Wakil Presiden Jusuf Kalla yang sekaligus Ketua Umum DMI itu berharap dengan adanya penandatanganan tersebut, upaya peredaran narkoba di lingkungan masjid dapat ditangkal.
“Karena kalau narkoba di Indonesia berkembang banyak di Indonesia yang paling berkorban juga jamaah masjid. Jamaah masjid yang selama ini baik-baik, datang dipropaganda atau diiming-iming kemudian mencoba, maka korban lah,” kata Kalla saat membuka Rapat Kerja Nasional II DMI Tahun 2016 di Istana Wapres, Senin (5/12/2016).
“Maka kita harus turut dalam pencegahannya,” lanjut dia.
Sementara itu, Kepala BNN Komisaris Jenderal Budi Waseso mengaku, masjid memiliki peran besar terhadap upaya pemberantasan narkoba.
Terutama, dalam hal memberikan penyuluhan dan pemahaman masyarakat atas bahaya penggunaan zat aditif tersebut.
Pria yang akrab disapa Buwas itu mengatakan, narkoba dapat beredar dimana saja dengan mudah.
Untuk itu, dibutuhkan kerja sama semua pihak untuk menekan angka peredaran barang haram itu.
“Para bandar memanfaatkan peluang, bisa saja, di mana saja. Nanti di anak sekolah bisa, tempat kumpul-kumpul bisa, dimana saja bisa. Oleh sebab itu antisipasinya di segala lini,” kata Buwas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.