Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo Kembali Dipilih Jadi Ketua Umum Ikatan Pencak Silat

Kompas.com - 05/12/2016, 06:44 WIB

DENPASAR, KOMPAS.com - Musyawarah Nasional (Munas) Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) kembali memilih Prabowo Subianto untuk ketua umum periode 2016-2020.

Seluruh peserta Munas PB IPSI XIV yang berlangsung di Denpasar, Bali, pada Minggu (4/12/2016) malam itu memilih Prabowo secara aklamasi sebagai pemimpin cabang olahraga bela diri itu.

"Saya dengan ini menyatakan siap menerima permintaan para pengurus dan perguruan pencak silat untuk menjadi Ketua Umum IPSI periode 2016-2020," kata Prabowo dalam sambutan musyawarah nasional yang dihadiri 50 pemilik suara itu.

Prabowo dalam laporan pertanggungjawaban sebagai Ketua Umum PB IPSI periode 2012-2016 mengatakan, pencak silat Indonesia telah menjadi juara umum dalam Kejuaraan Dunia Pencak Silat 2014 dan 2015.

"Dalam SEA Games ke-27 di Myanmar kita juara umum. Sedangkan pada SEA Games ke-28 Vietnam yang menjadi juara umum," kata Ketua Umum Partai Gerindra itu.

Prabowo Subianto mengatakan, Indonesia harus tetap bangga meskipun tidak menjadi juara umum dalam kejuaraan-kejuaraan pencak silat internasional. Sebab, berarti bangsa lain telah belajar nilai-nilai budaya Indonesia.

"Amanat Munas PB IPSI 2012 yang belum berhasil adalah kerja sama secara resmi IPSI dengan TNI/Polri. Kami butuh kerangka kerja sama yang tepat dan itu menjadi tugas pada kepengurusan berikutnya," ujar Letnan Jendral Purnawirawan TNI Angkatan Darat itu.

Selain kerja sama dengan TNI/Polri, IPSI juga punya agenda utama mengusung pencak silat sebagai salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan dalam Olimpiade.

"Hampir 60 negara telah mempelajari pencak silat. Tapi, hanya perwakilan dari 40 negara yang mengikuti kejuaraan dunia ini. Kami harus mengejar dukungan dari 70 negara agar pencak silat dapat digelar dalam Olimpiade," kata Ketua Umum Partai Gerindra itu.

Lima puluh suara dalam Munas 2016 itu terdiri dari 10 perguruan historis, enam perguruan besar, dan 34 pengurus provinsi.

Sepuluh perguruan historis itu adalah Persaudaraan Setia Hati, Persaudaraan Setia Hati Terate, Keluarga Silat Nasional Indonesia Perisai Diri, Perguruan Silat Nasional Perisai Putih, Perguruan Seni Beladiri Indonesia Tapak Suci Putera, Phashadja Mataram, Perguruan Pencak Indonesia Harimurti, Persatuan Pencak Silat Indonesia, Persatuan Pencak Silat Putra Betawi, dan Keluarga Pencak Silat Nusantara.

Sementara, enam perguruan besar yaitu Satria Muda Indonesia, Merpati Putih, Kalimasada, PSTD, Persinar Asad, dan Pagar Nusa.

(Imam Santoso/ant)

Kompas TV Indonesia Jadi Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Pencak Silat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com