JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya F Henry Bambang Soelistyo mengatakan, tim gabungan SAR di bawah kendali Basarnas masih terus melakukan pencarian dan misi penyelamatan terkait jatuhnya pesawat milik Polri dengan tipe M-28 (Skytruck).
Pesawat dengan nomor registrasi P4201 itu hilang kontak saat terbang dengan rute Pangkal Pinang - Batam pada Sabtu (3/12/2016).
Menurut Soelistyo, hari ini, Minggu (4/12/2016), tim SAR gabungan akan melakukan pencarian di titik prediksi jatuhnya pesawat seluas 200 nautical miles square.
Pencarian tersebut dilakukan melalui laut dengan menggunakan kapal milik Basarnas, TNI Angkatan Laut, dan Kepolisian Air Polri.
Selain itu, Basarnas juga mengirimkan helikopter untuk melakukan pencarian melalui udara.
"Hari ini kami akan melakukan pencarian di area seluas 200 nautical miles square. Pencarian dilakukan melalui unsur laut maupun udara," ujar Soelistyo saat memberikan keterangan di kantor Basarnas Pusat, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (4/12/2016).
Soelistyo menjelaskan, sejak misi pencarian pada hari pertama, Basarnas mengerahkan 300 personel dari unsur Basarnas, TNI AL, Polair, dan KNKT.
Sementara itu, Basarnas juga mengerahkan 15 kapal yang terdiri dari lima kapal milik Basarnas, empat kapal milik TNI AL, empat kapal milik Polair, satu kapal milik KNKT, serta satu kapal milik Ditjen Bea dan Cukai.
"Untuk laut, 15 kapal kami operasikan. Itu 15 kapal cukup. Dari udara kami gerakkan heli dari Basarnas. Kapal Basarnas disertai sistem pencarian bawah laut. Ditambah lima penyelam untuk melakukan tugas konfirmasi apabila ditemukan obyek," kata Soelistyo.
Berikut 15 kapal yang digunakan saat pencarian korban kecelakaan pesawat Skytruck:
RB 209 Tanjung Pinang
KN Pandu Dewanata/Ternate
KN Baladewa/Sorong
RB 218/Pekanbaru
RIB Kansar Tanjung Pinang