Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudirman Said Usulkan Pendanaan Parpol dengan Dana Publik

Kompas.com - 30/11/2016, 14:40 WIB
Dimas Jarot Bayu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menilai sistem demokrasi di Indonesia masih sulit menjangkau orang-orang baik untuk berpartisipasi membangun bangsa.

Menurut Sudirman, proses demokrasi di Indonesia sangat bergantung kepada partai politik. Namun, kualitas parpol di Indonesia belum sepenuhnya mendukung asas demokrasi. 

Ini tampak dari menurunnya tingkat kehadiran anggota DPR dalam rapat paripurna. Tak hanya dalam paripurna, minimnya kehadiran juga kerap terjadi dalam rapat alat kelengkapan DPR.

"Kehadiran anggota DPR saat rapat semakin menurun dan itu merata di semua parpol. Saya enggak mengerti mereka meninggalkan sidang itu karena apa. Ini yang menyebabkan rapat tidak berkualitas, diskusinya tidak berkualitas. Produktivitas legislasi kita juga terimbas," kata Sudirman dalam seminar di kawasan Kuningan, Jakarta, Rabu (30/11/2016).

Selain itu, kata Sudirman, menurunnya kualitas partai politik juga terindikasi dari banyaknya kader yang terjerat kasus korupsi.

"80 persen kasus yang ditemukan KPK itu berkaitan dengan kader partai politik," kata Sudirman.

(Baca: Pendanaan Partai Politik)

Menurut Sudirman, menurunnya kualitas parpol disebabkan adanya politik prosedural dan transaksional dalam praktik demokrasi di Indonesia.

Sudirman menuturkan, orang-orang dalam parpol berusaha mencari keuntungan ketika memegang jabatan, baik di legislatif maupun eksekutif.

Alasannya, tambah dia, proses politik di Indonesia membutuhkan dana besar.

"Politik kita mahal. Ini menyebabkan politik kita dikuasai orang yang punya uang. Ketika mereka masuk itu membutuhkan dana besar dan akhirnya saat menjabat dia mencari uang di dalamnya. Ini lingkaran setan," tutur Sudirman.

Untuk itu, dia menilai pendanaan parpol melalui dana publik menjadi penting. Sudirman mengatakan, pendanaan dengan dana publik akan membuat transparansi dan akuntabilitas parpol terjaga.

"Dana publik membuat parpol lebih bisa diaudit. Jadi kalau kita bisa masukkan konsep ini kepada pemerintah, ini bagus," ujar Sudirman.

Pendanaan parpol melalui dana publik, lanjutnya, juga dapat membuat proses politik menjadi lebih murah.

(Baca: Makna Kehadiran Partai Politik)

"Pendanaan partai politik dengan dana publik punya implikasi membuat proses politik tidak harus mahal, sehingga bisa mengundang putra-putri terbaik masuk ke dalam politik," ucap Sudirman.

Selain itu, Sudirman menilai pendanaan parpol dengan dana publik dapat menggeser para pemilik modal dalam kancah politik di Indonesia. Sehingga, rakyat pun dapat ikut serta dalam proses tersebut.

"Implikasi kedua, mengembalikan politik sebagai milik rakyat. Bukan dikontrol oleh para pemodal. Itu yang akan kita dorong terus," ucap Sudirman.

Kompas TV Partai Politik Terang-terangan Dukung Ahok
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

DPP PKB Gelar Karpet Merah Menyusul Kabar Rencana Kedatangan Prabowo

DPP PKB Gelar Karpet Merah Menyusul Kabar Rencana Kedatangan Prabowo

Nasional
Momen Prabowo Guncangkan Badan Anies Sambil Tertawa Usai Jadi Presiden Terpilih

Momen Prabowo Guncangkan Badan Anies Sambil Tertawa Usai Jadi Presiden Terpilih

Nasional
Prabowo: Saya Akan Berjuang untuk Seluruh Rakyat, Termasuk yang Tidak Memilih Saya

Prabowo: Saya Akan Berjuang untuk Seluruh Rakyat, Termasuk yang Tidak Memilih Saya

Nasional
PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Nasional
Singgung Debat Capres yang Panas, Prabowo: Kita Tetap Satu Keluarga Besar

Singgung Debat Capres yang Panas, Prabowo: Kita Tetap Satu Keluarga Besar

Nasional
Sapa Anies-Muhaimin, Prabowo: Saya Pernah di Posisi Anda, Senyuman Anda Berat Sekali

Sapa Anies-Muhaimin, Prabowo: Saya Pernah di Posisi Anda, Senyuman Anda Berat Sekali

Nasional
KPK Sebut Hakim Itong Mulai Cicil Bayar Uang Denda dan Pengganti

KPK Sebut Hakim Itong Mulai Cicil Bayar Uang Denda dan Pengganti

Nasional
Tak Seperti PKB-PKS, Nasdem Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Tak Seperti PKB-PKS, Nasdem Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Nasional
Resmi Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Sapa Anies-Cak Imin: Yang Saya Cintai...

Resmi Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Sapa Anies-Cak Imin: Yang Saya Cintai...

Nasional
Prabowo-Gibran Ditetapkan Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Tepuk Tangan Bergema Berulang Kali

Prabowo-Gibran Ditetapkan Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Tepuk Tangan Bergema Berulang Kali

Nasional
Singgung Persoalan Kesehatan, Jokowi: Kematian akibat Stroke Capai 330.000

Singgung Persoalan Kesehatan, Jokowi: Kematian akibat Stroke Capai 330.000

Nasional
Terima Kunjungan Menlu Singapura, Prabowo Bahas Kerja Sama Pertahanan dan Maritim

Terima Kunjungan Menlu Singapura, Prabowo Bahas Kerja Sama Pertahanan dan Maritim

Nasional
KPU Resmi Tetapkan Prabowo-Gibran Presiden dan Wapres Terpilih 2024-2029

KPU Resmi Tetapkan Prabowo-Gibran Presiden dan Wapres Terpilih 2024-2029

Nasional
PKS Datangi Markas Nasdem dan PKB Usai Penetapan KPU, Salam Perpisahan?

PKS Datangi Markas Nasdem dan PKB Usai Penetapan KPU, Salam Perpisahan?

Nasional
Jokowi Tegaskan Tak Bentuk Tim Transisi untuk Prabowo-Gibran

Jokowi Tegaskan Tak Bentuk Tim Transisi untuk Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com