JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo berkomitmen untuk terus melanjutkan silaturahim dengan sejumlah pihak di dalam dan luar pemerintahan pada masa mendatang.
Silaturahim itu disebutnya sebagai konsolidasi kebangsaan dan konsolidasi kenegaraan.
"Tetap perlu dilanjutkan terus. Enggak ada habisnya konsolidasi kebangsaan, konsolidasi kenegaraan itu, harus terus," ujar Jokowi di sela pertemuan dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar di Istana Merdeka, Selasa (29/11/2016).
Silaturahim dengan unsur di dalam pemerintah, misalnya dengan TNI dan Polri atau unsur di luar pemerintah, misalnya kiai ulama dan partai politik.
Jokowi juga akan bersilaturahim dengan kaum muda. Kepada unsur-unsur tersebut, Jokowi menyampaikan pesan soal keberagaman dan persatuan Indonesia.
"Waktu di hari guru, saya sampaikan pentingnya mengingatkan agar guru mengingatkan juga ke murid-murid betapa kita ini majemuk, betapa kita ini beragam. Kalau tidak begitu nanti lupa kita," ujar Jokowi.
Saat ditanya apakah konsolidasinya selama sebulan belakangan ini sudah sesuai dengan keinginannya, Jokowi tidak menjawab lugas.
Jokowi hanya menjawab, "Terus akan terus dilakukan. Ketemu siapa pun akan terus saya ingatkan".
(Baca juga: Jokowi Akui Pekerjaan Sempat Tertunda karena Sibuk Konsolidasi Politik)
Diketahui, setelah 4 November 2016 Presiden Jokowi menggelar konsolidasi ke internal pemerintahan dan eksternal.
Beberapa di antaranya adalah pertemuan Jokowi dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.