Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surya Paloh Sebut Kisruh Kasus Ahok Pengaruhi Iklim Usaha

Kompas.com - 28/11/2016, 06:36 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Ketua Umum DPP Partai Nasdem Surya Paloh menyatakan prihatin atas kondisi negara yang dinilainya tengah tak stabil.

Menurut dia, stabilitas negara memengaruhi iklim usaha.

Pernyataan tersebut diungkapkannya saat menyampaikan pidato kunci dalam acara seminar bertajuk "Menumbuhkan Semangat Wirausaha Guna Meningkatkan Dunia Usaha dan UMKM Menuju Jawa Tengah Mandiri dan Berdikari".

Surya juga menyinggung soal pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai lebih dari 5 persen.

Capaian tersebut patut disyukuri, namun target-target pertumbuhan ekonomi, menurut dia, akan terganggu jika situasi negara seperti saat ini.

"Dunia usaha butuh kondisi yang bisa meyakinkan diri para pelaku usaha. Iklim dunia usaha yang sehat, stabilitas politik sekaligus stabilitas pembangunan dibutuhkan," kata Surya, di Semarang, Minggu (27/11/2016).

Ia mencontohkan, dinamika yang mewarnai kasus dugaan penistaan agama yang menjerat Basuki Tjahaja Purnama. 

Rangkaian aksi terkait kasus itu dinilainya mengganggu dunia usaha.

"Kenapa sebuah peristiwa yang sebenarnya menurut kalangan dunia usaha tidak prinsipil sekali, bisa jadi ancaman negeri," ujar Surya.

"Kasus Ahok ini harusnya tidak sampai mendapatkan satu perhatian yang sampai membuang energi begitu hebat dari seluruh komponen bangsa," sambungnya.

Surya menambahkan, dibutuhkan upaya untuk menarik investor luar negeri agar investasi berkembang.

Dengan demikian, ideologi yang mengedepankan kesatuan dan persatuan bangsa perlu terus dijunjung agar stabilitas negara tercipta.

"Bayangkan kalau tidak memiliki stabilitas yang kuat dan kokoh, kita tidak bisa mengerjakan apa saja. Percuma, iklim dunia usahanya tidak sehat," kata dia.

"Bagaimana kemampuan kita untuk memaksimalkan potensi yang ada? Akhirnya dunia usaha akan sukit berkembang dan itu yang kita tidak inginkan," ujar Surya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com