JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Pembina Partai Golkar akan menggelar rapat untuk menentukan sikap terkait wacana penempatan Setya Novanto sebagai Ketua DPR.
Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie mengatakan, sikap Dewan Pembina baru diputuskan setelah rapat yang dijadwalkan pukul 15.00 WIB, Jumat (25/11/2016).
"Terkait Novanto saya mengatakan bahwa Dewan Pembina belum mengambil satu sikap. Kami belum bertemu dengan DPP dan belum dijelaskan maksudnya apa. Hari ini Dewan Pembina baru akan rapat pada jam 15.00," ujar Aburizal alias Ical, saat ditemui di Bakrie Tower, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (25/11/2016).
Aburizal mengatakan, berdasarkan Pasal 21 ayat 1,2, dan 3 Anggaran Rumah Tangga Partai Golkar, keputusan strategis partai harus dibicarakan bersama antara Dewan Pembina dan DPP.
Secara eksplisit disebutkan bahwa hal strategis yang harus diputuskan bersama yakni terkait pemilihan calon presiden dan calon wakil presiden serta pimpinan lembaga negara.
(Baca: Nurdin Halid Yakin Aburizal Tak Tolak Rencana Pergantian Ketua DPR)
Ical juga menegaskan bahwa nasihat Dewan Pembina itu harus dilaksanakan oleh DPP.
"Seperti disepakati dalam Munas, nasihat Dewan Pembina itu harus diikuti dan dilaksanakan oleh DPP," kata dia.
Partai Golkar kembali mewacanakan akan mengembalikan kursi Ketua DPR RI kepada Setya Novanto.
Keputusan tersebut telah diputuskan pada rapat pleno DPP Partai Golkar.
Ketua Harian DPP Partai Golkar Nurdin Halid mengatakan, keputusan ini diambil dengan mengacu pada putusan Mahkamah Konstitusi terkait kasus "Papa Minta Saham" yang menyeret nama Novanto.
Keputusan MK tersebut dikuatkan dengan keputusan Mahkamah Kehormatan Dewan DPR RI yang tidak pernah menjatuhi hukuman untuk Novanto.
Adapun Novanto mundur dari kursi ketua DPR pada Desember 2015 lalu karena tersangkut kasus "Papa Minta Saham".
Ia dituding mencatut nama Jokowi untuk meminta saham kepada PT Freeport Indonesia.