Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Massa Demo, Aparat Perketat Pengamanan Gedung Parlemen

Kompas.com - 25/11/2016, 11:30 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Aparat gabungan kepolisian dan TNI memperketat pengamanan gedung DPR dan MPR, Jumat (25/11/2016).

Pengamanan tersebut dilakukan terkait adanya informasi adanya aksi demonstrasi hari ini.

Wakil Kepala Polda Metro Jaya Brigadir Jenderal Suntana menuturkan, informasi yang diterima Polda Metro Jaya, unjuk rasa akan dilaksanakan di beberapa titik di Ibu Kota.

Sudah menjadi suatu kebiasaan dalam operasional kepolisian bahwa semua lokasi yang diperkirakan menjadi lokasi unjuk rasa, salah satunya kompleks parlemen, diberikan pengamanan.

"Kekuatan biasa-lah. Brimob yang ada. Pasukan obvit Sabhara. Ini merupakan hal yang tidak terlalu khusus ya. Tugas rutin biasa. Setiap unjuk rasa kita berikan pengamanan pelayanan," kata Suntana di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (25/11/2016).

Suntana enggan merinci jumlah personil pengamanan yang disiapkan hari ini. Jumlah tersebut, kata dia, disesuaikan dengan jumlah massa demonstran.

"Kalau jumlah massa banyak tentu pengamannya juga harus banyak. Namanya massa harus dijaga. Massanya sedikit kita juga menurunkan personel secukupnya," ujarnya.

(Baca: Kapolri Sebut Ada Upaya Makar pada Aksi 25 November)

Ia juga mengaku belum mendapatkan informasi lebih lanjut terkait tuntutan para demonstran yang rencananya akan melancarkan aksi hari ini.

Kepolisian nantinya akan meminta perwakilan demonstran untuk berdialog dan menyampaikan tujuan aksi mereka.

"Kami akan minta perwakilan dari objek-objek pengunjuk rasa, termasuk DPR untuk ketemu sama mereka dan akan menyampaikan. Sehingga akan jelas ketahuan apa yang ingin disampaikan dalam unjuk rasa tersebut," kata Suntana.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, empat unit mobil pemadam kebakaran, kendaraan berat Barracuda dan tiga unit mobil water cannon disiagakan.

(Baca: Panglima TNI Yakin Kapolri Tidak Asal Bicara soal Dugaan Makar)

Pasukan gabungan yang disiagakan terdiri dari Satuan Brimob Jawa Tengah, Brimob Jawa Timur, Brimob Sumatera Selatan, Marinir (TNI AL), dan Artileri Pertahanan Udara (Arhanud TNI AD).

Aparat juga berjaga di setiap titik masuk kompleks parlemen. Penjagaan ketat diberlakukan kepada setiap orang yang masuk. Misalnya dengan menunjukan kartu identitas dan membuka helm bagi pengendara sepeda motor.

Kompas TV Menteri Pertahanan: Tindak Tegas Pelaku Makar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Nasional
Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Nasional
Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com