JAKARTA, KOMPAS.com - Aparat gabungan kepolisian dan TNI memperketat pengamanan gedung DPR dan MPR, Jumat (25/11/2016).
Pengamanan tersebut dilakukan terkait adanya informasi adanya aksi demonstrasi hari ini.
Wakil Kepala Polda Metro Jaya Brigadir Jenderal Suntana menuturkan, informasi yang diterima Polda Metro Jaya, unjuk rasa akan dilaksanakan di beberapa titik di Ibu Kota.
Sudah menjadi suatu kebiasaan dalam operasional kepolisian bahwa semua lokasi yang diperkirakan menjadi lokasi unjuk rasa, salah satunya kompleks parlemen, diberikan pengamanan.
"Kekuatan biasa-lah. Brimob yang ada. Pasukan obvit Sabhara. Ini merupakan hal yang tidak terlalu khusus ya. Tugas rutin biasa. Setiap unjuk rasa kita berikan pengamanan pelayanan," kata Suntana di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (25/11/2016).
Suntana enggan merinci jumlah personil pengamanan yang disiapkan hari ini. Jumlah tersebut, kata dia, disesuaikan dengan jumlah massa demonstran.
"Kalau jumlah massa banyak tentu pengamannya juga harus banyak. Namanya massa harus dijaga. Massanya sedikit kita juga menurunkan personel secukupnya," ujarnya.
(Baca: Kapolri Sebut Ada Upaya Makar pada Aksi 25 November)
Ia juga mengaku belum mendapatkan informasi lebih lanjut terkait tuntutan para demonstran yang rencananya akan melancarkan aksi hari ini.
Kepolisian nantinya akan meminta perwakilan demonstran untuk berdialog dan menyampaikan tujuan aksi mereka.
"Kami akan minta perwakilan dari objek-objek pengunjuk rasa, termasuk DPR untuk ketemu sama mereka dan akan menyampaikan. Sehingga akan jelas ketahuan apa yang ingin disampaikan dalam unjuk rasa tersebut," kata Suntana.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, empat unit mobil pemadam kebakaran, kendaraan berat Barracuda dan tiga unit mobil water cannon disiagakan.
(Baca: Panglima TNI Yakin Kapolri Tidak Asal Bicara soal Dugaan Makar)
Pasukan gabungan yang disiagakan terdiri dari Satuan Brimob Jawa Tengah, Brimob Jawa Timur, Brimob Sumatera Selatan, Marinir (TNI AL), dan Artileri Pertahanan Udara (Arhanud TNI AD).
Aparat juga berjaga di setiap titik masuk kompleks parlemen. Penjagaan ketat diberlakukan kepada setiap orang yang masuk. Misalnya dengan menunjukan kartu identitas dan membuka helm bagi pengendara sepeda motor.