Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil Temui Ketua DPR Adukan soal Banjir Bandung

Kompas.com - 15/11/2016, 21:32 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menemui Ketua DPR RI Ade Komarudin, Selasa (15/11/2016) sore.

Pria yang akrab disapa Emil itu mengaku melaporkan situasi di Kota Bandung yang belakangan dilanda cuaca ekstrem yang berdampak pada banjir.

"Saya melaporkan situasi di Bandung yang butuh koordinasi lintas wilayah terkait musim hujan yang ekstrem, banjir, dan lain-lain," kata Emil di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (15/11/2016).

Emil menambahkan, permasalahan banjir tersebut tak bisa hanya ditangani lembaga otoritas pada satu wilayah. Menurut Emil, masalah perairan jadi kewenangan lintas pemerintah daerah dan lembaga serta kementerian. 

Dalam kesempatan tersebut, Emil meminta bantuan Ade agar menyampaikan kepada kementerian dan lembaga terkait untuk ikut memecahkan persoalan banjir di Kota Bandung.

Selain untuk masalah cuaca ekstrem dan banjir bandang, Emil mengaku juga membicarakan beberapa hal lain, seperti kondusivitas politik di Kota Bandung.

(Baca: "Ini Banjir Terparah Selama Saya Tinggal di Bandung")

"Aspirasi ditampung oleh Pak Ketua dan nanti akan disampaikan ke kementerian dan lembaga terkait," tuturnya.

Sementara itu, menurut Ade, Emil memaparkan bahwa persoalan banjir juga diakibatkan jalan-jalan nasional yang gorong-gorongnya tidak sesuai dengan aliran sungai lainnya.

Karena menyangkut infrastruktur nasional, penanganannya tak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah daerah.

Ade yakin, Emil sudah menyampaikan penanganan banjir Kota Bandung ke kementerian dan instansi terkait di Jakarta.

Hanya, kepada Ade, Emil meminta bantuan agar penanganan bisa cepat direalisasikan. 

"Jadi lubang-lubang di jalan nasional itu ditutup pakai dana pemda itu enggak boleh, ditegur sama kejaksaan. Termasuk gorong-gorong itu juga enggak boleh diatasi oleh Pemda Kota Bandung ataupun Pemda Jawa Barat karena itu anggaran pusat," ujar Ade.

Cuaca ekstrem dan banjir besar dalam beberapa hari terakhir melanda sejumlah obyek vital di Bandung, Jawa Barat.

Kondisi ini salah satunya dipicu buruknya drainase yang tersumbat sampah dan mengalami sedimentasi.

Akibatnya, aliran air terhambat dan meluap ke badan jalan. Banjir tersebut juga melumpuhkan aktivitas kereta api.

Pada Senin (14/11/2016), banjir menggenangi rel dan terminal sekitar 30 sentimeter. Akibatnya, perjalanan enam kereta api terhambat. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Nasional
FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

Nasional
Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Nasional
Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Nasional
Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Nasional
Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Nasional
Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Nasional
MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Nasional
Ingin Pileg 2029 Tertutup, Kaesang: Supaya “Amplop”-nya Enggak Kencang

Ingin Pileg 2029 Tertutup, Kaesang: Supaya “Amplop”-nya Enggak Kencang

Nasional
PSI Akan Usung Kader Jadi Cawagub Jakarta dan Wali Kota Solo

PSI Akan Usung Kader Jadi Cawagub Jakarta dan Wali Kota Solo

Nasional
Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Nasional
Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com