Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transkrip Lengkap Percakapan Irman Gusman dan Dirut Bulog

Kompas.com - 15/11/2016, 19:53 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Mantan Ketua Dewan Perwakilan Daerah, Irman Gusman, didakwa menerima suap Rp 100 juta dari Direktur CV Semesta Berjaya, Xaveriandy Sutanto dan istri Xaveriandy, Memi.

Suap tersebut terkait pengaturan kuota gula impor dari Perum Bulog untuk disalurkan ke Sumatera Barat.

Irman diduga menggunakan pengaruhnya untuk mengatur pemberian kuota gula impor dari Perum Bulog kepada perusahaan milik Xaveriandy.

(Baca: Irman Gusman Didakwa Terima Uang Rp 100 Juta)

Dalam persidangan bagi dua terdakwa, Xaveriandy Sutanto dan Memi di Pengadilan Tipikor Jakarta, Selasa (15/11/2016), Jaksa penuntut dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memutarkan rekaman pembicaraan telepon antara Irman dan Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti.

Berikut transkrip isi percakapan antara Irman dan Djarot:

Irman: Assaalamikum
Djarot: Walaikum salam..Bapak mohon maaf tadi enggak dengar
I: Ga papa Minal Aidin Walfaidzin
D: Mohon maaf lahir batin saya pak. Aduh.
I: Kan masih idul fitri
I: Cuma lihat-lihat di TV aja kan Pak, enggak sempat kita silaturahim ketemu nih Pak Djarot

D: Iya saya mestinya yang harus ke Bapak terus saya tuh waduh kadang pas kosong saya mau ke bapak juga. Jangan-jangan saya juga lewat-lewat depan tuh enggak ada ngontak kok
I: O..udah pindah kan. 
D: Eh udah saya di Denpasar satu bapak
I: Oh iya tau. Saya kan waktu itu kan zaman pak Mustofa kan udah kesana.
D: Oh iya-iya Bapak, nggih. 
I: Oh iya saya yang harus ke sana nih Pak Djarot belum sempat.

D: Oh jangan lah
I: Oh enggak papa dong, kan kita bertetangga kan.
D: Nanti saya kualat lagi (tertawa)
I: Iya kemarin kan biasanya saya ada open house, tapi saya kemarin mendampingi Pak Presiden di kampung saya di Padang tiga hari.
D: Oh pantesan, kok Bapak kok enggak ada buka open house saya.

I: Iya pada tanya, Pak Luhut tanya, Pak Darmin tanya, Pak Ketua di mana? Loh saya dengan Pak Presiden ini, saya bilang. Kan saya yang jamu beliau di Kampung saya kan.
D: Oh betul, betul, betul iya ya
I: Oh sejak Senin sampai Rabu siang, Alhamdulilah lah, artinya sudah mulai mencair kan, sudah makin bagus hubungan dengan di sana kan.
D: Oh iya ya, Alhamdulilah
I: Nah dulu kan jaman dulu kan eh aenggak kalah telak kan dengan Prabowo, iya kan.
D: (tertawa)

I: Waah sekarang udah kita safari lagi Pak Djarot.
D: Ooh alhamdulilah, alhamdulilah
I: Iyah, begini Pak Djarot
D: Nggih Pak
I: Saya mau anu, karena malam ini saya mau ke Jepang, baru kembali tanggal satu
D: Oh nggih

I: Nah begini, ada permintaan dari Sumatera Barat. 
D: Oh, ya. 
I: Jadi kan Sumatera Barat tuh kan apa mengenai stabilitas gulanya kan masih belum pas sekali ya. 
D: Betul betul betul
I: Selama ini disuplai dari Jakarta.
D: Oh iya iya

I: Sehingga akibatnya eh apa mempengaruhi dalam harga.
D: Betul betul betul
I: Nah jadi kalo bisa melalui apa kadivre Sumbar
D: Iya betul pak. Nggih.
I: Kalo bisa pak Djarot bantu untuk mensuplai ke sana itu bagus sekali pak Djarot
D: Oh baik pak. Baik2 pak

I: Iya tuh. Ha-ah
D: Menjadi perhatian
I: Jadi perhatian, namanya Pak Benhur ya disana ya?
D: Iya betul betul

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho, Jelang Disidang Dewas KPK Karena Masalah Etik

Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho, Jelang Disidang Dewas KPK Karena Masalah Etik

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Nasional
Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Nasional
TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P 'Happy' di Zaman SBY...

TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P "Happy" di Zaman SBY...

Nasional
KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

Nasional
'Groundbreaking' IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

"Groundbreaking" IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

Nasional
Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Nasional
Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Nasional
PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com