JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) Jeirry Sumampow mengingatkan, agar tak ada politisasi dalam kasus teror bom molotov di Gereja Oikumene, Kelurahan Sengkotek, Samarinda, Kalimantan Timur dan Vihara Budi Dharma di Kota Singkawang, Kalimantan Barat.
Menurut dia, ada pihak-pihak yang memanfaatkan peristiwa itu untuk kepentingan politik.
"Yang menyedihkan, kita semakin sulit menemukan orang yang lebih lugas dan mandiri terlepas dari kepentingan yang bermain," ujar Jeirry di Maarif Institute, Jakarta, Selasa (14/11/2016).
Jeirry mengatakan, kasus ini akan sulit dituntaskan jika ada yang memanfaatkan untuk kepentingan tertentu.
"Kalau semua dipolitisir kita sulit membayangkan masalah ini dituntaskan," kata dia.
Oleh karena itu, ia berharap seluruh elemen masyarakat, terutama para tokoh bisa memberikan komentar yang menyejukkan.
"Suara menyejukkan dari kelompok agama, tokoh agama, kalangan intelektual, dan pejabat pemerintah harus dikedepankan. Jangan lagi memperkeruh keadaan karena kepentingan politik yang sedang mereka mainkan," kata Jeirry.